itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat.
Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat.
Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," jelas Fahri Hamzah.
Selanjutnya, Fahri menyebutkan sejumlah tugas yang menurutnya sebagai kerja negara.
"Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural.
Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," lanjut dia.
Baca juga: Blusukan Risma Dapat Kritikan, Djarot : Biarlah Anjing Menggonggong, Kafilah Terus Berlalu
Baca juga: Bela Risma Soal Sering Blusukan, Sekjen PDIP : Sudah Karakternya Turun ke Bawah Sapa Rakyat
"Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang.
Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit.
Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data," jelasnya.
Fahri Hamzah lalu meminta Risma agar bekerja sebagai Mensos menggunakan konsep.
"Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini.
Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja.
Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks," pungkas Fahri Hamzah.
Diketahui, Tri Rismaharini sebelumnya menyatakan, tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya.