Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan vaksinator Covid-19 yang akan bertugas nanti sudah terlatih.
Mereka yang akan memberi vaksin merupakan petugas yang sudah biasa melakukan imunisasi.
"Tentu kita melihat vaksinator ini sudah dilatih di 34 provinsi, selama ini mereka sudah bekerja di 8.796 fasilitas kesehatan," kata Airlangga kepada Tribunnews.com, Kamis, (7/1/2021).
Baca juga: Airlangga: Ikuti Gubernur Bali, Kepala Daerah Lain akan Siapkan Surat Edaran PPKM
Baca juga: Airlangga Hartarto: Kita Tidak Lockdown, Hanya Pembatasan dan Bukan Pelarangan
Pemerintah menyiapkan 440 ribu tenaga kesehatan dan 23 ribu vaksinator untuk melakukan vaksinasi yang rencananya akan dimulai pertengahan Januari 2021.
Airlangga menegaskan bahwa para vaksinator merupakan petugas yang berada atau tinggal di wilayah tersebut. Tidak ada pengiriman atau pemindahan petugas vaksinasi dari daerah ke daerah lain.
"Jadi mereka yang sudah ada di sana, jadi bukan dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain tapi mereka yang sudah biasa melakukan imunisasi di layanan-layanan tersebut, sehingga yang dikirim vaksinnya. sehingga mereka punya kapasitas untuk melakukan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Ada Pengetatan Pembatasan Kegiatan, Airlangga Optimistis Perekonomian Masih Tetap Membaik
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah berupaya keras menuntaskan vaksinasi dalam satu tahun. Pemerintah telah menetapkan 182 juta orang yang akan divaksin Covid-19.
Setiap orang nantinya akan mendapatkan dua dosis vaksin dengan penyuntikan berjarak. Pemerintah juga menyiapkan cadangan 15 persen vaksin dari total yang digunakan, sehingga total kebutuhan vaksin Covid-19 yakni 426 juta dosis.
Dari total kebutuhan, Indonesia telah memastikan mendapatkan 329,5 juta dosis vaksin. Adapun rinciannya kata Airlangga yakni 125,5 juta vaksin Sinovac, yang 3 juta diantaranya telah tiba di Indonesia.
Kemudian 50 juta dosis vaksin Novavax, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca, dan 50 juta dosis vaksin Pfizer.
Dari jalur multilateral Indonesia mendapatkan 54 juta dosis vaksin dari Global Alliance for Vaccine and. Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. yang akan mulai terdistribusi pada kuartal II 2021.
"Pemerintah sudah menyiapkan akses akses tersebut, dan pemerintah sudah membuat perencanaan untuk melakukan vaksinasi terhadap 182 juta penduduk Indonesia," pungkasnya.
Berdasarkan Juknis Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, penyuntikan vaksin dilakukan dua kali dengan dosis rata-rata 0,5 ml dan jarak antara penyuntikan pertama dan kedua berbeda antara satu merk vaksin dengan vaksin lainnya.
Adapun rinciannya yakni: