News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Masuk Daftar Calon Kapolri, Profil Komjen Gatot Eddy: Berprestasi Bekuk Perampok Lintas Provinsi

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana,?Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya?Kombes Pol Suyudi Ario Seto, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat memberikan keterangan pers terkait diaktifkannya kembali Satgas Anti Mafia Bola Tahap III di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020). Satgas Anti Mafia Bola Tahap III diaktifkan kembali guna mengawasi kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia serta menyelesaikan kasus mafia bola pada tahap I dan tahap II. Selain itu, agar isu manipulasi skor tidak lagi ada saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Tribunnews/Jeprima

Total kerugian yang diakibatkan komplotan ini mencapai miliaran rupiah.

Ada enam orang pelaku yang tergabung dalam komplotan ini.

Semua pelaku berhasil ditangkap di Tangerang pada Kamis (12/1/2012) malam.

Keenam pelaku tersebut yakni John Tamba alias Kapten, Parlindungan Sianturi (31), James Sitohang (37), Bornok (21), Antonius Tambunan (36), dan Thamrin Siagian (37).

Pemimpin komplotan ini, Kapten, ditembak kakinya oleh aparat kepolisian saat berusaha kabur dari kepungan aparat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono menjelaskan, para pelaku itu selalu menyasar brankas pabrik ataupun perkantoran.

"Sasaran mereka adalah pabrik, perkantoran, dan selalu mencari brankas. Sebelum membuka brankas, pelaku selalu mengancam korban dengan senjata yang dibawanya," ungkap Gatot, Jumat (13/1/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Pelaku juga selalu melumpuhkan terlebih dulu petugas keamanan yang menjaga, seperti mengikat tangannya, ditembak, ataupun ditusuk dengan senjata tajam.

Aksi komplotan ini, diakui Gatot, cukup sulit terlacak.

Pasalnya, mereka selalu berpindah-pindah tanpa pola dan menyasar target baru.

Tercatat selama tahun 2011 lalu, sudah ada enam kasus perampokan yang melibatkan komplotan ini, yakni dua kasus di Bogor, satu kasus di Banten, dan tiga kasus di Tangerang.

Polda Metro Jaya menangani tiga kasus perampokan di Tangerang, tepatnya di Panongan, Balaraja, dan Kota Tangerang.

"Jadi komplotan ini sudah menjadi incaran empat Polda," kata Gatot.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, pelaku dibekuk di Jalan Raya Kebon Nanas, di dekat Restoran Nelayan, Tangerang Kota.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini