TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Penerbangan Budhi Muliawan Suyitno menyoroti usia pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) sore di perairan Jakarta.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), berusia 26 tahun.
Mantan Menteri Perhubungan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menegaskan, semakin tua usia pesawat itu, maka akan semakin banyak kerusakan atau malfunction yang tersembunyi.
“Semakin tua usia pesawat itu, akan semakin banyak kerusakan atau malfunction yang tersembunyi. Ini masalahnya,” ujar mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: 3 Alat Pinger Finder Diturunkan untuk Lacak Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati
Untuk itu metode perawatan pesawat pun harus semakin ketat dan rutin pengawasannya.
Dengan semakin tua pesawatnya, maka, dia tegaskan, metode perawatan pun harus semakin ketat dan rutin.
Begitu pula dengan pengawasan terhadap pesawat juga semakin sering dilakukan baik oleh maskapai maupun regulator.
“Maka makin tua pesawatnya, maka metode perawatan pun semakin ketat dan rutin pengawasannya. Ini kembali pada bagaimana best practice yang dilakukan oleh maskapai dan pengawasan dari regulator,” jelasnya.
Pilot juga hrus melakukan pemeriksaan detail terhadap pesawat dan catatan penerbangan dari pilot terdahulu untuk mengetahui kondisi pesawat yang tercatat di buku perawatan dan pengoperasian.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang diduga jatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), berusia 26 tahun.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono.
"Umur pesawat dibuat tahun 1994, jadi kurang lebih antara 25 sampai 26 tahun," kata Suryanto dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021).
Kendati demikian, Suryanto mengatakan, usia sejatinya tak berpengaruh pada kelaikan pesawat untuk terbang selama pesawat tersebut dirawat sesuai dengan aturan.
"Jadi berapa pun umurnya, kalau pesawat itu dirawat sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam hal ini dari Ditjen Perhubungan Udara, harusnya tidak ada masalah," ujar dia.
Saat ini, kata Suryanto, pihaknya masih terus mengumpulkan data-data terkait pesawat bernomor seri Boeing 737-500 itu.
Sementara itu, Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berada dalam kondisi baik saat terbang.
"Kondisi pesawat informasi yang saya peroleh juga bahwa pesawat dalam kondisi sehat, karena sebelumnya juga sudah terbang ke Pontianak pulang-pergi, kemudian ke Pangkal Pinang, baru ini rute kedua ke Pontianak," kata Jeff, Sabtu.
"Jadi harusnya tidak ada masalah," tuturnya.
Jeff menyebut keberangkatan pesawat memang sempat tertunda 30 menit dari jadwal seharusnya.
Namun, ia menyatakan, hal itu disebabkan karena saat cuaca buruk akibat hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, makanya ada delay 30 menit pada saat boarding," tuturnya.(*)