Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Operasi TNI AU Marsekal Muda Henri Alfiandi menyebut pihaknya telah menemukan titik lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 pada Minggu (10/1/2021).
Menurut Henri, pesawat tersebut diduga kuat terjatuh di antara kepulauan Lancang dan Kepulauan Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Titik itu menjadi lokasi terakhir hilangnya pesawat.
"Koordinatnya 055523 south lintang timurnya 1063605, ini sama dengan laporan Popunas, titik terakhir pesawat penerbangannya, sama. Ini posisi hilang dari pantauan kita," kata Henri di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) II, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh Sudah Berumur 26,7 Tahun, Dioperasikan Sejak 2012
Namun, kata Henri, titik koordinat itu bisa saja meleset dari prediksi. Hal itu karena faktor cuaca ataupun arus air di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR
"Kita bisa off mungkin radius 50 sampai 100 meter dari situ. Kita bisa lihat, soalnya kalau benda jatuh di laut, itu sangat luas, dan tidak ada tanda di situ. Itu yang menyulitkan kita," ungkapnya.
Baca juga: Sriwijaya Air SJY182 Jatuh, Keluarga Berharap Ada Mukjizat Allah untuk Pilot Captain Afwan
Lebih lanjut, Henri juga mengungkapkan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air juga terbentur dengan arus laut yang kencang.
"Dari mulai hari kemarin sampai sekarang diitung jatuhnya bisa 5 mil, kalau 5 knot saja bisa 5 mil per jam. Ada arus laut yang bisa membawa material pesawat yang pecah itu," tandasnya.
TNI juga menargetkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 paling lama 7 hari kerja. Namun, bisa saja target itu diperpanjang tergantung situasi dan kondisi di lapangan.