Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR Gabungan menyerahkan tujuh kantong berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 kepada Basarnas di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Senin (11/1/2021).
Selain itu, Tim SAR Gabungan pun menyerahkan sebuah dokumen dan satu kantong berisi serpihan pesawat.
Seluruh temuan dari Last Know Position (LKP) tersebut dibawa menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas.
Baca juga: Avsec Lakukan Investigasi Sikapi Kabar 2 Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Gunakan KTP Orang Lain
"Kantong body part, atau bagian potongan manusia, kemudian satu dokumen. Lalu satu kantong serpihan body pesawat ada sembilan item yang diserahkan oleh RIB Basarnas. Tentunya ini temuan tim yang ada lapangan," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Razman mengatakan temuan ini selanjutnya diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diteliti.
Baca juga: Update Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh: 10 Kantong Jenazah Berisi Bagian Tubuh Korban Dievakuasi
"Selanjutnya barang ini diserahkan ke DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Razman.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
306 Personil Gabungan Diturunkan untuk Identifikasi Korban
Sebanyak 306 personil gabungan diturunkan dalam proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan tim gabungan yang terlibat merupakan ahli bidang forensik dan kedokteran yang terdiri dari TNI, Polri, dan dari ikatan dokter ahli forensik.
"Semua, ahli. Semua dalam bidang forensik, itu ada semua terlibat. Ada kedokteran, TNI, Polri dan dari ikatan dokter ahli forensik kita, ikut dalam tim utk melakukan indentifikasi di sini," kata Brigjen Rusdi pada konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
Ia berharap proses identifikasi jenazah korban berjalan lancar dan efektif untuk membantu keluarga korban.
Baca juga: Kunjungi Posko SAR Terpadu JICT, Komisi V DPR: Kejadian Ini Jangan Sampai Terjadi Lagi