News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Hari Ini Fokus Pengangkatan Kotak Hitam, 53 Kapal dan 2600 Petugas Dilibatkan dalam Pencarian

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.

TRIBUNNEWS.COM - Titik terang penyebab kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah semakin dekat.

Hal itu terlihat dari petugas gabungan yang telah menemukan posisi black box atau kotak hitam.

Adapun, kotak hitam merupakan alat kunci yang bisa mengungkap penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, lokasi black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah terpantau.

Baca juga: UPDATE, Pagi Ini Tim Gabungan Regu Penyelam SAR Kembali Turun Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air

Menurutnya, tim pencarian telah mendapatkan sinyal dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Untuk itu, tim pencarian saat ini telah menandai lokasi tempat black box mengeluarkan sinyal.

Ia berharap, black box segera diangkat agar penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 bisa segera diketahui.

"Teman-teman dari TNI dan Basarnas termasuk stakeholder terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya sudah diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari."

Tim gabungan Basarnas dan relawan penyelam kembali mulai bergerak melakukan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJY-182 Senin (11/1/2020). Pesawat ini terjatuh di sekitar pantai Kepulauan Laki dan Lancar. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

"Terbukti, dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box terus dipantau dan kita tandai."

"Mudah-mudahan black box tersebut bisa diangkat untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan," kata Hadi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (11/1/2021).

Untuk itu, ia menyebut pencarian dan pertolongan oleh Basarnas dan tim gabungan hari ini akan berfokus pada pengangkatan black box.

Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Maz Rasman mengatakan, kegiatan pencarian dan pertolongan hari ini akan melibatkan lebih dari 2.600 petugas gabungan.

Baca juga: UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air: Sempat Terkendala Cuaca hingga 7 Kantung Jenazah Tiba di RS

Selain itu, ia juga menyiapkan beberapa alat untuk membantu proses pencarian dan pertolongan.

Di antaranya seperti 53 kapal, 20 gabungan jet ski dan perahu karet hingga 13 alat udara.

"Hari ini, kurang lebih 2600 an personil yang terlibat langsung dalam pencarian dan portologan ini."

"Ada 53 kapal, 20 jet ski dan perahu karet, kemudian udara, ada 13 alat udara yang stand by."

"Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan alat darat, khusus ambulance kita ada tambahan menjadi 12," katanya, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Petugas Basarnas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Adapun, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga masih terus melakukan investigasi terhadap penyebab insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

KKNT menyebut telah mendapatkan data transkip rekaman pembicaraan antara pilot dan petugas pengatur lalu lintas udara sebelum pesawat jatuh.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pesawat KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo.

"Tim sudah berhasil mendapatkan data mentah, dari data radar pergerakan pesawat yang nanti kita kaji lebih lanjut."

Baca juga: Cerita Penyelam Mencari Jejak Korban Sriwijaya Air, Bawah Laut Keruh Pesawat Hancur Total

"Tim juga sudah melakukan wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang kemarin bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan," kata Nurcahyo Utomo, dikutip dari Tayangan Kompas TV.

Lebih lanjut, Nurcahyo Utomo juga mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi beberapa instrumen pesawat yang ditemukan.

Seperti radio altimeter dan alat peluncur darurat.

"Tim dari KNKT juga ada yang di JICT dan sudah menerima beberapa komponen."

"Ada beberapa yang sudah diidentifikasi yaitu berupa beberapa instrumen pesawat seperti radio altimeter dan alat peluncur darurat," tambahnya.

Puing pesawat hingga bagian tubuh korban kembali ditemukan

Hingga Senin (11/1/2021) sekitar pukul 08.50 WIB, petugas gabungan kembali menemukan beberapa barang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang.

Diketahui, para penyelam dari tim pencarian sudah mulai bergerak sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi.

Tim Penyelamat Ditpolair Polda Metro Jaya Kombes Maidh membenarkan telah menemukan beberapa barang pesawat tersebut.

Baca juga: Kisah Korban Sriwijaya Air: Pramugari Mia Minta Rumah Dibersihkan, Isti Sempat Video Call Ibunya

Bahkan, di antaranya terdapat barang-barang milik korban dan bagian tubuh yang diduga penumbang Sriwijaya Air SJ-182.

"Untuk hari ini kita melakukan penyelam pertama di lokasi yang sama, situasi di bawah masih sama seperti kemarin."

Hingga Senin (11/1/2021) sekitar pukul 08.50 WIB, petugas gabungan kembali menemukan beberapa barang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang. (Tangkap layar youtube Kompas TV)

"Tapi di bawah kami menemukan serpihan badan pesawat, barang-barang milik korban dan kami menemukan beberapa bagian tubuh dari korban," katanya, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Maidh juga menuturkan, ada bagian-bagian tubuh yang ditemukan.

Menurutnya, pihaknya masih mengupayakan untuk mengambil beberapa barang yang tersisa di bawah.

Baca juga: Nggak Banyak, Ini Beberapa Kecelakaan yang Libatkan Boeing 737-500 Seperti Sriwijaya Air SJ-182

Namun karena keterbatasan, mereka sempat mengalami kendala karena beratnya barang yang ditemukan.

"Diperkirakan ada 4 bagian tubuh dari orang dewasa dan anak kecil."

"Ada pakaian milik korban di kapal pertama, dan ada lagi badan-badan pesawat juga ditemukan."

"Di bawah masih banyak tapi karena situasi kami tidak bisa mengangkat karena berat," katanya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini