Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengaku telah memetakan secara sempit titik lokasi kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Berdasarkan hasil multibeam, pemetaan itu berbentuk segitiga dengan ukuran wilayah 140 x 100 meter. Regu penyelam akan dimaksimalkan melakukan pencarian di wilayah tersebut.
"Dari hasil multibeam telah dipetakan tinggal satu segitiga di sini yang panjangnya kurang lebih 140 x 100 meter. Mudah - mudahan dengan semakin fokus, ini kita makanya penyelam fokus di sini," kata Yudo dari KRI Rigel seperti disiarkan langsung di akun Instagram TNI Angkatan Laut, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Tim Penyelam Basarnas Temukan SIM yang Diduga Milik Penumpang Sriwijaya Air SJ-182
Yudo menjelaskan alat citra tiga dimensi, Remotely Operated Vehicle (ROV) masih belum bisa diturunkan. Pasalnya kondisi bawah laut yang masih dipenuhi tim penyelam.
Dikhawatirkan bila alat ROV tersebut diturunkan, kabel yang menahan alat tersebut justru membahayakan tim penyelam.
Baca juga: Okky Bisma Korban Sriwijaya Air SJ-182 Teridentifikasi, Tercatat Tinggal di Jakarta Timur
"Untuk ROV karena masih banyak penyelam nggak mungkin diturunkan karena nanti kabelnya kena penyelam. Nanti sore begitu penyelam istirahat ROV kita turunkan untuk melihat bawah air dengan tiga dimensi," jelas dia.
Namun meski titik lokasi kotak hitam pesawat sudah terdeteksi, pengangkatannya ke atas permukaan tidak bisa dibilang mudah. Sebab, berkaca dari pengalaman memimpin operasi SAR jatuhnya pesawat Lion Air tahun 2018 silam, puing - puing pesawat biasanya menutupi alat kotak hitam tersebut.
"Kemungkinan black box ada di situ tapi kan tidak semudah itu. Pengalaman saya memimpin SAR Lion Air kan butuh waktu juga karena masih banyak puing- puing di situ. Apalagi ini baru dua hari dan puing yang ditemukan masih sedikit. Akan kita ambil terus karena di bawah masih banyak," pungkas dia.