Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi meminta pihak keluarga korban untuk bersabar dan menunggu hasil identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Menurut Fauzi, DVI Polri akan berusaha secepat dan setepat mungkin mengidentifikasi korban.
"Menuntut kesadaran dari keluarga korban dan masyarakat lainya, jangan sampai kita diburu malah salah identifikasi," kata Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Fauzi mengatakan, DVI tidak memiliki tenggat waktu dalam hal melakukan identifikasi.
Baca juga: Siang Ini Satu Kantong Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tiba di Dermaga JICT II
Sehingga, pihaknya meminta keluarga korban untuk bersabar.
"(waktu,red) nggak ada. DVI itu yang penting itu ketepatan bukan kecepatan. Jangan sampai buru-buru malah salah identifikasi," jelas Fauzi.
Fauzi juga menyebut kemungkinan proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 akan mengalami kendala.
Baca juga: Tim DVI Sebut Kondisi Jenazah Jadi Tantangan Mengidentifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182
Hal itu disebabkan karena kondisi jenazah korban tidak utuh saat diperiksa di kamar mayat.
"Baru hari ini lah kita akan memeriksan kiriman body part dari TKP. Memang kendala mendapatkan kondisi jenazah tidak utuh tantangannya lebih berat," kata Fauzi.
Meski demikian, Fauzi mengatakan bahwa tantangan itu tak menyurutkan tim DVI untuk berhenti mengidentifikasi korban.
"Tapi tidak berarti itu tidak bisa dilakukan," ujarnya.
Tim DVI Sebut Kondisi Jenazah Jadi Tantangan
Ahmad Fauzi pun menyebut kondisi jenazah korban yang tidak utuh akan menjadi kendala tersendiri bagi tim DVI dalam melakukan proses identifikasi.
"Baru hari ini lah kita akan memeriksan kiriman body part dari TKP. Memang kendala mendapatkan kondisi jenazah tidak utuh tantangannya lebih berat," kata Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Meski demikian, Fauzi mengatakan bahwa tantangan itu tak menyurutkan tim DVI untuk berhenti mengidentifikasi korban.
Baca juga: Selain Kotak Hitam, Secara Simultan Tim Juga Fokus Cari Korban dan Material Pesawat SJ182
"Tapi tidak berarti itu tidak bisa dilakukan," tambahnya.
Fauzi mengatakan, tim DVI memiliki teknik-teknik tertentu untuk mengidentifikasi korban dalan kondisi tidak utuh. Sehingga bisa minimalisir sampel tidak dapat dibaca.
Ia pun tak merinci secara detail teknik apa yang akan digunakan dalam proses identifikasi itu.
Lokasi black box diketahui
Sementara untuk posisi black box atau kotak hitam pesawat SJ-182 sudah diketahui.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan tim pencarian telah mendapatkan sinyal dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Tim pencarian saat ini telah menandai lokasi tempat black box mengeluarkan sinyal.
Baca juga: Polri Meminta Bantuan Nelayan Ikut Proses Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa di-marking," kata Hadi di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Hadi berharap dalam waktu dekat black box tersebut dapat ditemukan setelah ditemukannya sinyal tersebut.
Setelah ditemukan black box tersebut akan dianalisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diangkat. Sehingga menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," kata Hadi.