Diego dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Salah satu teman sekolah Diego di SMAN 5 Bekasi, Jawa Barat, Anto menceritakan bahwa dirinya pernah satu kelas saat duduk di jenjang SMA silam.
"Dulu teman sekelas waktu kelas 1 di SMAN 5 Bekasi. Dia orangnya pendiam, baik," kata Anto saat berbincang dengan Tribun, Minggu (10/1/2021).
Anto juga mencoba mengingat kembali pertemuan terakhir dengan Diego.
Ia menyebut pertemuan terakhir sekitar dua tahun lalu di sebuah mal kawasan Kota Bekasi.
Saat pertemuan Diego bercerita bahwa dirinya saat ini menjadi kopilot Sriwijaya Air.
"Pernah ketemu di Mal Summarecon Bekasi. Dia cerita sekarang jadi kopilot Sriwijaya Air. Waktu itu saya sama anak istri, dia juga sama anak dan istrinya," kata Anto.
Pertemuan tersebut lanjut Anto menjadi momen terakhir dirinya bertemu dengan teman menempuh ilmu semasa sekolah tersebut.
"Enggak pernah, teman-teman yang lain juga enggak pernah kontak lagi. (tiba-tiba) lihat berita di TV (kecelakaan) Diego Mamahit," ujar Anto.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Diego Mamahit Co-Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh Ternyata Anak dari Bouraq Airlines
(Wartakotalive.com/Desy Selviany, Tribunnews.com/Chaerul Umam/Willy Widianto)