Bahkan, ulama tersebut juga sering memanggil Mahfud MD dengan sebutan guru dan ayah.
"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu ummat.
Ulama besar Syech Ali Jaber wafat hr ini. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara ummat dan Pemerintah.
Beliau adalah sahabat baik sy. Krn rendah hati beliau memanggil sy "Guru" atau "Ayah"," tulisnya.
Mahfud MD sempat bertemu dengan Syekh Ali Jaber, saat ulama tersebut mengunjungi kediamannya.
Ia menerima hadiah tasbih, kurma, buku doa, hingga parfum dari Syekh Ali Jaber.
Dalam pertemuan itu, Syekh Ali Jaber sempat mengutarakan keinginan untuk memunculkan sejuta penghafal Alquran di Indonesia.
Baca juga: Mendiang Syekh Ali Jaber dan Kegemaran Bermain Sepakbola, Pernah Bela Tim Lokal NTB
Baca juga: Detik-detik Syekh Ali Jaber Wafat, Sempat Dipasang Alat Pacu Jantung Karena Denyut Nadinya Lemah
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Syekh Ali Jaber meminta Mahfud MD memberi dukungan terkait perizinan pembangunan gedung.
"Bbrp hr sblm diberitakan terinfeksi Covid-19 Syekh Ali Jaber ke rmh sy, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Kakbah.
"Guru, sy mau mencetak sejuta penghafal Qur'an. Tanah dan modal utk gedung sdh mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan", kt-nya," lanjut Mahfud MD.
Menko Polhukam lalu mengungkapkan pengalamannya saat berkunjung ke rumah Syekh Ali Jaber.
"Kalau ke rmh Syech Ali Jaber sy diajak makan Nasi Bukhori (kebuli khas Arab) dan duren.
Kalau beliau ke rmh sy maka sy pesankan menu yg sama (minus duren) dari restoran Aljazeera.
Beliau jg pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rmh sy yg, katanya, ingin kenal dgn saya jg," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Ungkap Keinginan Syekh Ali Jaber: Cetak Sejuta Penghafal Alquran
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nuryanti, Kompas.com/Ihsanuddin/Karnia Septia, KompasTV/Hariyanto Kurniawan)