Indonesia terus mengembangkan vaksin corona yang diberi nama Vaksin Merah Putih melalui tiga institusi yang ditunjuk, antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, PT Kalbe farma, dan PT Biofarma.
Kementerian Riset dan Teknologi telah membentuk konsorsium riset nasional untuk membuat bibit atau prototipe vaksin corona yang dipimpin oleh LBM Eijkman dan bekerja sama dengan kementerian terkait serta sejumlah institusi dan universitas.
Baca juga: Menristek Perkirakan Maret 2021 Bibit Vaksin Merah Putih Diberikan ke Bio Farma
Baca juga: Pemerintah Masih Menimbang, Belum Ada Keputusan Final Soal Pembelian Vaksin Pfizer-Biotech
Baca juga: 25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sempat Terkonfirmasi Positif Covid-19, Apa Sebab? Simak Penjelasannya
Selanjutnya Biofarma akan melakukan proses optimalisasi, uji klinik, hingga memproduksi massal setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
“Studi pra-klinis akan dilakukan di kuartal kedua tahun 2021, dilanjutkan dengan uji klinis tahap satu yang diharapkan dapat dilakukan di kuartal ketiga tahun 2021,” ujar Honesti, dikutip dari p2ptm.kemkes.go.id.
“Kalau hasilnya (uji klinis) bagus, kita mungkin dapat menyediakan vaksin kepada masyarakat pada kuartal pertama tahun 2022,” lanjutnya.
Baca juga: Ini Kriteria Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Punya Penyakit Ginjal hingga Paru
Baca juga: Jubir Bio Farma : Rencana Pembelian Vaksin Pfizer Belum Final
Baca juga: 2 Nakes Alami Pusing dan Pegal Setelah Divaksin Covid-19, Kepala Dinkes Solo Berikan Penjelasan
(Tribunnews.com/Nuryanti)