Isinya meminta izin untuk meminjam charger kepada penerima surat singkat tersebut.
Selain itu, di bagian akhir tulisan dibubuhi catatan untuk jangan lupa shalat subuh beserta tanda tangan Captain Afwan.
'Saya pinjam chargernya sebentar ya. Tks sebelumnya. Nb: jangan lupa sholat subuh. (Tanda tangan) Cpt Afwan,' demikian isi surat tersebut.
Keponakan Captain Afwan, Ferza Mahardika mengaku sudah mengetahui foto surat yang beredar tersebut.
Namun keluarga belum bisa memastikan bahwa itu tulisan dari Captain Afwan.
"Kami belum bisa memastikan itu tulisan beliau. Saya juga udah tahu, udah baca, saya juga belum bisa pastiin itu bener-bener dari beliau," kata Ferza Mahardika.
Kebiasaan Captain Afwan ingatkan salat
Captain Afwan diketahui memang memiliki kebiasaan mengingatkan soal salat di lingkungan tempat kerjanya.
Hal ini diakui oleh salah satu rekan sesama pilot, Captain Argo saat berkunjung ke rumah keluarganya di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Senin (11/1/2021).
"Ketemu saya juga begitu, pastinya dia nanyanya udah salat belum? Kalau puasa ya, gimana sehat? gitu. Pasti nanya gitu. Kalau bertemu pertanyaan yang pertama ditanya pasti udah salat belum," kata Argo.
Di lingkungan kerja, kata dia, Captain Afwan punya kebiasaan salat tidak di satu tempat.
Biasanya, pilot ayah anak tiga itu salat di berbagai tempat sehingga kenal dengan para pekerja lain meski non pilot.
Baca juga: Tidak Biasanya Kapten Afwan Tak Mengabari Istri Sesaat Setelah Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Take Off
"Deket dengan semua, kan salatnya tidak di sana aja, maksudnya tidak di satu tempat gitu. Kadang tempatnya di ground staf di bawah gitu, kadang di terminal, di kantor juga, dimana aja, jadi pada kenal," kata Argo.
Pasca kejadian kecelakaan pesawat ini, kata Argo, banyak rekan-rekan di kantor yang juga menyampaikan rasa kehilangan.
"Kemarin saya juga baru pulang dari Makasar, ketemu temen-temen di kantor. Begitu pesawat turun, ketemu sama orang ground staf, ground handling, mereka juga semua langsung bilang ke saya mereka merasa kehilangan," tuturnya.
Sikap Aneh
Sikap tak biasa ditunjukkan Captain Afwan Zamzami, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Sikap aneh itu diungkapkan oleh keponakannya, Ferza Mahardika.
Ferza menyebut, sebelum berangkat kerja itu sang paman terlihat terburu-buru.
Bahkan, pakaian yang digunakan juga belum disetrika.
"Biasanya kalau berangkat rapi, tapi ini pakaiannya sedikit lecek karena tergesa-gesa," kata dia saat ditemui di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Minggu (10/1/2021).
Kejanggalan lainnya, saat pamit dengan istri dan anaknya juga sempat mengucapkan permintaan maaf.
Padahal, biasanya tidak demikian.
Baca juga: Istri Captain Afwan Mengurung Diri di Lantai 2 Rumahnya
Mengetahui perilaku Afwan yang tidak biasanya itu, keluarganya juga bingung dengan maksudnya.
"Biasanya dia pergi salaman biasa aja, ini dia minta maaf sama istri dan anak-anaknya. Itu pas berangkat. Alasannya kurang tahu juga, yang jelas anaknya ngomong kok abinya (ayah) tumben berbeda," kata Ferza.
Meskipun ada sejumlah kejanggalan dari perilaku Afwan, namun pihak keluarga tidak mengira akan adanya tragedi tersebut.
Saat ini, pihak keluarga terus memanjatkan doa terbaik kepada pamannya tersebut.
Semoga sang paman dan seluruh penumpang tetap diberikan keselamatan dan segera ditemukan.
"Karena belum ada kabar yang valid dari pihak maskapai manajemen Sriwijaya. Kita masih menunggu kabar terbaik aja untuk paman kami, keluarga kami," kata Ferza.
Terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang mengatakan, sebelum menjadi pilot Sriwijaya Air itu Captain Afwan diketahui sebagai penerbang TNI AU.
"Captain Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998, beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni dari IDP IV tahun 1987," terangnya.
Baca juga: Cerita Keluarga Tentang Captain Afwan Jelang Penerbangan Terakhirnya, Minta Maaf dan Baju Kusut
Dalam pesawat yang hilang kontak itu, kata dia, juga ada keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kolonel Tek Ahmad Khaidir.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. (Tribunnewsbogor.com, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Gelar Pengajian 7 Hari, Keluarga Akan Lakukan Tabur Bunga Jika Jasad Captain Afwan Tidak Ditemukan
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Naufal Fauzy)