News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG Ungkap Fakta Gempa Talaud Sulawesi Utara yang Dipicu oleh Tunjaman Lempeng Laut Filipina

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi gempa dengan kekuatan magnitudo 7,1 di Timur Laut Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021).

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan hasil monitoring BMKG menunjukkan selama beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas seismisitas di wilayah ini khususnya untuk aktivitas gempa menengah di kedalaman sekitar 100 km.

"Wilayah Lempeng Laut Maluku dan Tunjaman Lempeng Laut Filipina merupakan salah satu kawasan seismik paling aktif di dunia."

"Lokasi Kepulauan Talaud dan Miangas bersebelahan dengan zona tunjaman Lempeng Laut Filipina ini," ujarnya.

Adapun zona Tunjaman Lempeng Laut Filipina melintas berarah utara-selatan dengan panjang mencapai sekitar 1.200 km, dari Pulau Luzon, Filipina, di Utara hingga Pulau Halmahera di selatan.

"Zona subduksi aktif ini memiliki laju penunjaman lempeng antara 10 hingga 46 milimeter per tahun dengan magnitudo tertarget 8,2," ungkap Daryono.

"Tunjaman Lempeng Laut Filipina adalah sumber gempa potensial pemicu gempa dan tsunami bagi wilayah Maluku Utara seperti Halmahera, Morotai, Miangas dan Kepulauan Talaud," lanjutnya.

Grafis pemicu gempa 7,0 M di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021)

Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Warga Tahuna Panik Berhamburan Keluar Rumah

Catatan Sejarah

Daryono juga mengungkapkan catatan sejarah gempa di zona Tunjaman Lempeng Laut Filipina yang disebut cukup banyak.

"Ini menunjukkan di wilayah ini sudah sering terjadi gempa kuat dan merusak," ungkapnya.

Berikut sejumlah catatan BMKG:

- Gempa merusak Kepulauan Talaud 23 Oktober 1914 (M 7,4).

- Gempa merusak Halmahera 27 Maret 1949 (M 7,0).

- Gempa merusak Kepulauan Talaud 24 September 1957 (M 7,2).

- Gempa merusak Halmahera Utara dan Morotai 8 September 1966 (M 7,7).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini