TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berencana berkantor di Provinsi Bali.
Sandiaga akan berkantor minimal satu bulan sekali di pulau dewata, untuk fokus memulihkan sektor pariwisata di sana.
"Berkantor di Bali paling tidak sebulan sekali beberapa hari, ini berkantor bener ya, bukan berkunjung, tapi berkantor," kata Sandiaga dalam keterangan pers yang diterima pada Minggu (24/1/2021).
Menurut dia dengan berkantor di Bali akan ada geliat untuk memulihkan sektor pariwasata.
Baca juga: Program Ustadpreneur Ajak Santri Kelola Perjalanan Wisata Religi
Ia bisa merasakan langsung pemulihan kondisi sektor pariwisata yang terdampak Pandemi.
"Ini kita sedang coba finalkan, agar perhatian ini, 'seeing is believing'. Kalau cuma ngomong-ngomong dari Jakarta-nggak ada di Bali, pasti nggak akan punya credibility," kata Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI tersebut mengatakan bahwa dengan berkantor di Bali, maka akan membuka ruang diskusi antara dirinya dengan para pelaku usaha pariwisata.
Selain itu Kehadirannya di Bali menurutnya, dapat menepis istilah ABS atau 'Asal Bapak Senang', namun fakta sebenarnya berbanding terbalik dengan laporan yang didapatkannya.
"Saya sangat menikmati kalau kita langsung mendengar tanpa ada laporan dari staf Kementerian Pariwisata yang 'asal bapak senang'. Saya pengalaman di pemerintahan, kadang-kadang laporan itu 'bagus pak-bagus pak', 'gini-gini', tapi begitu saya tanya ternyata nggak seperti itu," tuturnya.
Meskipun demikian Sandi tidak ingin mengambil keputusan Sepihak. Dirinya berharap ada masukan dari seluruh stake holder terkait gagasannya untuk berkantor di Bali.
"Nah ini inisiatif seperti ini (berkantor di daerah) sedang kita jalankan, justru ada 10-15 menit waktu saya, tapi saya ingin mendengar sih masukan yang lain untuk menyemangati kita," kata Sandi.