TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan melantik Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis di istana negara pada Rabu (27/1/2021) besok.
Sekaligus, kenaikan pangkat Komjen Listyo Sigit dari jenderal bintang tiga menjadi jenderal bintang empat.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan, pelantikan tidak sekaligus penunjukkan jabatan Kabareskrim Polri baru yang ditinggalkan oleh Listyo."Iya (Komjen Listyo dilantik pada hari Rabu)," katanya, Senin (25/1/2021) kemarin.
Ditegaskan, penunjukkan Kabareskrim baru akan ditentukan oleh Komjen Listyo usai menjabat sebagai Kapolri.
"Sementara ada Wakabareskrim, tetap jalan juga," ujarnya.
Pemilihan pengganti Sigit sebagai Kabareskrim akan melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Mabes Polri.
Sejauh ini, menurut Polri, belum ada nama-nama calon pengganti Sigit.
Baca juga: Profil Irjen Wahyu Hadiningrat Calon Kabareskrim Gantikan Listyo Sigit, Pernah Jadi Wakil Idham Aziz
Namun, menurut prediksi Indonesia Police Watch (IPW), terdapat empat perwira tinggi Polri yang disebut-sebut bakal menduduki posisi itu.
Rinciannya, Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Jabar Ahmad Dofiri, dan Wakabareskrim Irjen Wahyu Hadiningrat.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno memastikan telah menerima surat Persetujuan DPR RI terhadap Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri.
Terkait pemberhentian dan pengangkatan Kapolri, Ketua DPR dalam suratnya menyebutkan Rapat Paripurna DPR RI tanggal 21 Januari 2021 telah menyetujui laporan Komisi III DPR RI untuk mengangkat Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang memasuki masa pensiun.
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berharap kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo agar memiliki visi yang visioner dan menjadi penjaga gawang Ideologi Pancasila dan menegakan konstitusi.
"Harus mampu menjadi penjaga gawang Ideologi Pancasila. Menegakkan konstitusi ke depannya tantangannya bahaya radikalisme dan kejahatan teknologi yang bahkan menjadi kejahatan internasional," tegasnya.
Romo Benny menuturkan, yang dibutuhkan Polri saat ini adalah konsolidasi internal dan membangun komunikasi publik.