TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Badan Keamanan Laut (Bakamla) menggunakan Kapal KN Marore 322 berhasil mengamankan dua kapal motor tanker (MT) Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama.
Keduanya diduga melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Perairan Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2021).
Bakamla dan TNI Angkatan Laut (AL) kemudian menggiring dua tanker asing tersebut ke Batam guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan hal tersebut tampak dari hasil pemantauan udara helikopter TNI AL yang turut melakukan monitoring iringan kedua kapal asing tersebut saat sedang berpatroli di perairan Natuna.
Iringan tersebut diikuti pula oleh KN Pulau Marore - 322 dan KN Belut Laut - 406.
Wisnu mengatakan, posisi pengamatan dilakukan saat iring-iringan kapal berada sekitar 40 nautical mile (NM) dari Kepulauan Riau.
Baca juga: 2 Kapal Tanker Berbendera Asing Diduga Jual Beli BBM Ilegal, DPR: Segera Ungkap Oknum yang Terlibat
Ia menjelaskan, formasi iringan kapal tersebut MT Horse dikawal KN Pulau Marore - 322 di sisi kanannya dengan jarak 0,5 NM sementara itu, MT Freya dikawal KN Belut Laut - 406.
"Sementara di depan, KRI juga telah siap mendukung pengawalan tersebut saat mendekati Perairan Tanjung Pinang," kata Wisnu ketika dikonfirmasi pada Selasa (26/1/2021).
Menggunakan KRI dan Heli Panthernya, kata Wisnu, TNI AL siap sedia melakukan asistensi jalannya pengamanan kedua kapal asing tersebut oleh kedua KN Bakamla RI.
"Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang kuat terjalin antara Bakamla RI dengan instansi pengamanan laut terkait, dalam hal ini khususnya dengan TNI AL," kata Wisnu.
Dua kapal tanker itu direncanakan akan disandarkan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Diberitakan sebelumnya Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengamankan dua kapal berjenis motor tanker (MT) yang diduga melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal di perairan Pontianak pada Minggu (24/1/2021).
Kronologi Penangkapan
Wisnu mengatakan proses pengamanan tersebut dilakukan saat KN Marore-322 yang dikomandani Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri "Trisula-I/21.
Saat melaksanakan patroli, kata Wisnu, pukul 05.30 WIB KN Marore-322 mendeteksi kontak radar diam dengan indikasi AIS dimatikan pada baringan 260 jarak 17NM posisi 00° 02' U - 107° 37' T.
Guna memastikan, Eko kemudian memerintahkan untuk bergerak mendekati kontak dengan kecepatan 16 knot.
Pada pukul 06.00 WIB, lanjut dia, KN Marore-322 mendeteksi secara visual terdapat dua kapal berjenis MT yang sedang melaksanakan ship to ship diduga melakukan transfer BBM ilegal dan dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain untuk mengelabuhi aparat penegak hukum Indonesia.
Kemudian, kata Wisnu, KN Marore-322 melakukan kontak radio channel 16 untuk menanyakan perihal keberadaannya di perairan Pontianak.
Namun, lanjut Wisnu, tidak ada Respons dari kedua kapal berjenis MT tersebut sehingga menambah kecurigaan KN Marore-322.
Menindaklanjuti kecurigaannya, Eko menghubungi Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Suwito dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan pemeriksaan serta penggeledahan.
Hasil dari pemeriksaan awal, kata Wisnu, diketahui bahwa dua kapal tanker tersebut bernama MT Horse berbendera Iran dan MT Frea berbendera Panama.
Dugaan awal, kata dia, kedua kapal tanker melanggar hak lintas transit pada ALKI I dengan keluar dari batas 25 NM ALKI melakukan lego jangkar di luar ALKI.
"Melaksanakan ship to ship transfer BBM ilegal, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan serta MT Frea melaksanakan oil spiling," lanjut Wisnu dalam keterangannya pada Minggu (24/1/2021).
Untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan, kata Wisnu, kedua kapal tanker akan dikawal menuju Batam. (Tribun Batam/Beres Lumbantobing/Tribunnews/Gita Irawan)
Artikel ini tayang di tribunbatam.id dengan judul Bakamla RI Kerahkan Helikopter dan 2 KRI Kawal 2 Super Tanker Menuju Batam