Tujuannya agar program penurunan stunting dapat terkonsolidasikan dengan baik sampai 2024 nanti.
"Begitu juga alokasi anggaran yang selama ini tersebar di 20 kementerian dan lembaga, beliau meminta supaya difokuskan kepada beberapa Kementerian yang memang memiliki perpanjangan tangan langsung ke bawah," katanya.
Baca juga: Presiden Tunjuk Kepala BKKBN Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Nasional
Muhadjir mengungkapkan alasan Presiden Jokowi concern terhadap penurunan angka stunting.Salah satunya yakni dampak yang ditimbulkan akibat bayi atau anak yang terkena stunting.
"Kenapa angka stunting ini menjadi perhatian dari bapak Presiden, karena kita tahu kalau orang, atau anak, atau bayi sudah terlanjur kena stunting pada usia 1000 hari awal kehidupan, maka perkembangan kecerdasannya itu tidak akan bisa optimal sampai nanti dewasa, menjadi usia produktif," kata Muhadjir.
Baca juga: 54 Persen Angkatan Kerja Indonesia Penyandang Stunting
Berdasarkan data Bank Dunia jumlah angkatan kerja Indonesia yang sewaktu bayinya mengalami stunting mencapai 54 persen. Artinya 54 persen dari jumlah angkat kerja Indonesia merupakan penyintas stunting.
"Inilah Kenapa bapak Presiden memberikan perhatian yang sangat-sangat khusus berkaitan dengan masalah stunting ini," katanya. (tribun network/taufik/yuda)