"Komentar tersebut tentunya saya berbicara sebagai seorang muslim dalam konteks otokritik perihal masalah internal Islam saat ini."
"Makanya di situ saya tulis Islam sebagai agama pendatang dari Arab," katanya.
Baca juga: Besok Abu Janda Ditunggu Bareskrim Polri, Dipanggil Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Baca juga: Banser Hormati Proses Hukum Dugaan SARA Abu Janda
Abu Janda membantah cuitannya itu dimaksudkan untuk ormas Islam seperti Muhammadiyah atau NU.
"Yang saya maksud adalah Islam transnasional seperti Salafi Wahabi, yang memang pertama dari Arab, yang kedua memang mereka arogan ke budaya lokal, seperti mengharam-haramkan sedekah laut," jelasnya.
"Jadi bukan Islam nusantara seperti NU dan Muhammadiyah. Yang saya maksud, Islam pendatang dari Arab, yakni Islam transnasional atau Salafi Wahabi. Bukan generalisasi semua Islam," tegas dia.
Polisi Panggil Abu Janda
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri akan memanggil Abu Janda untuk diperiksa atas dugaan ujaran kebencian bernuansa rasis dan dugaan penistaan terhadap agama, Senin (1/2/2021) besok.
Abu Janda dilaporkan oleh Ketua Bidang Hukum DPP KNPI, Medya Rsicha Lubis ke polisi, Jumat (29/1/2021).
Laporan Medya diterima Bareskrim dengan nomor LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM.
Pemanggilan ini diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi.
"Panggilan terhadap Abu Janda terkait laporan 'Islam arogan'," kata Slamet, diberitakan Tribunnews.com, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: Dedi Mulyadi : Abu Janda Banyak Aksi Kurang Referensi
Baca juga: Pelaporan Abu Janda Soal Dugaan Rasis Dinilai Aneh, Guntur Romli: Harusnya yang Lapor Natalius Pigai
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto meminta Bareskrim Polri profesional dalam menegakkan keadilan dalam mengusut kasus ini.
Sunanto menilai, cuitan Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama pendatang yang arogan, berpotensi memecah belah umat Islam di Indonesia.
Ia menambahkan, perspektif Abu Janda yang mengatakan Islam adalah agama pendatang yang arogan, justru mengacaukan kesadaran budaya masyarakat dalam berislam.
"Cuitan Abu Janda jelas-jelas mengacaukan kesadaran budaya berislam itu sendiri. Dia keliru menafsirkan Islam," kata Sunanto.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Reza Deni)