News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bantah Insentif Dipotong, Kemenkes: Jangan Khawatir, Pemerintah Menghargai Jerih Payah Semua Nakes

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis memberikan kartu vaksinasi usai menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang dokter di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi Covid-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Permadi buka suara terkait tindakan Kementerian Keuangan yang memotong besaran insentif tenaga kesehatan (nakes) pada 2021.

Oscar pun membantah adanya pemotongan besaran insentif terhadap nakes itu.

"Apa yang sudah diberikan pada 2020, sekitar hampir Rp9 Triliun untuk insentif ini, semuanya terus kita lakukan."

"Dan menghadapi 2021 kita lakukan hal yang sama dan keseriusan (pemberian insentif) ini akan kita lakukan terus," kata Oscar dalam keterangan pers dikutip dari kanal Youtube Kemenkes RI, Kamis (4/2/2021).

Oscar menegaskan, pemerintah akan terus menghargai jerih payah para nakes yang telah berjuang di masa pandemi Covid-19.

Untuk itu, lanjut Oscar, para nakes tidak perlu khawatir adanya pemotongan insentif ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Permadi membantah adanya pemotongan insentif untuk tenaga kesehatan.

"Pasti pemerintah menghargai semua jerih payah apa yang telah dilakukan oleh semua tenaga kesehatan kita."

"Jadi sebenarnya kalau berbicara tidak semangat, saya rasa jangan khawatir teman-teman nakes."

"Tentunya pemerintah terus melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran ini, dan masih tentunya dialokasikan oleh Kemenkeu," ujarnya.

Di sisi lain, Oscar menyebut pencairan insentif nakes tidak akan mengalami keterlambatan seperti beberapa bulan sebelumnya.

Menurutnya, Kemenkes akan memperbaiki sistem administrasi agar pencairan insentif lebih mudah dilakukan.

"Saya juga ingin memberikan keyakinan kepada kita semuanya berkaitan dengan hal-hal yang sudah dilakukan."

Petugas medis memeriksa seorang pasien Covid-19 yang baru datang di Rumah Singgah Isolasi Mandiri Medco Foundation, di Hotel Nyland, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Rumah singgah isolasi mandiri ini, saat ini dihuni sebanyak 74 pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan OTG (orang tanpa gejala) dari kapasitas 87 kamar yang tersedia, dengan fasilitas makanan, pemantauan kesehatan, lokasi untuk berjemur dan berolahraga, serta didukung tenaga medis dua orang dokter dan delapan perawat dari Dinkes Kota Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Untuk penyelesaian dan pencairan yang masih terlambat dan sebagainya."

"Tentunya dengan perbaikan dari sisi administrasi ini, saya yakin 2021 ini akan lebih membaik," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini