"Pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar," kata AHY dalam konferensi pers, dikutip dari Kompas TV, Senin (1/2/2021).
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut ada imbalan Rp 100 juta untuk pimpinan di daerah.
Masing-masing akan diberi uang muka Rp 25-30 juta bila mau memberikan dukungan. Dan sisanya dibayarkan bila Kongres Luar Biasa (KLB) sudah selesai.
Baca juga: Istana Tak Jawab Surat AHY, Pengamat Nilai Isu Kudeta Demokrat Bisa Terus Menyerang Jokowi
Bantahan Moeldoko Beri Uang pada Kader terkait Kudeta
Kepala Staf Presiden Moeldoko secara tegas membantah aktif mengundang kader Partai Demokrat dalam pertemuan yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai gerakan kudeta.
Moeldoko juga membantah menggunakan uang untuk mengundang para kader Partai Demokrat ke dalam pertemuan.
"Saya ngundang pake duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di Kantor Staf Presiden saja enggak bisa."
"Ini ngidupin orang luar, yang enggak-enggak saja. Jangan berlebihan lah," kata Moeldoko diberitakan Tribunnnews sebelumnya, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Menurut Moeldoko, dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif.
Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.
Baca juga: Andi Mallarangeng Jawab Bantahan Moeldoko soal Ngopi dengan Para Kader: Sudah Kartu Merah, Harus Out
"Intinya aku datang diajak ketemu, wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," tuturnya.
Mantan Panglima TNI tersebut mengakui pertemuan dilakukan beberapa kali.
Pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.
"Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur? Gitu," ucapnya.
Moeldoko enggan membeberkan isi pertemuan tersebut.
Menurutnya, pembicaraan masalah internal Partai Demokrat tidak etis apabila diungkapkan ke publik.
Moeldoko juga enggan menyebutkan siapa saja internal Partai Demokrat yang ikut dalam pertemuan tersebut.
"Saya enggak peduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," akunya.
(Tribunnews.com/Shella/Malvyandie) (Kompas TV/Iman Firdaus)