Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen AHU Kemenkumham) Cahyo Rahadian Muzhar akhirnya buka suara terkait polemik status kewarganegaraan Bupati Sabu Raijua terpilih Orient Patriot Riwu Kore.
Cahyo menyatakan Ditjen AHU sedang berkoordinasi dengan instansi terkait dan menelaah berbagai dokumen untuk menentukan status kewarganegaraan Bupati Orient.
Ia berjanji bakal menginformasikan lebih lanjut setelah adanya keputusan.
Baca juga: Status Kewarganegaraan Orient Patriot Riwu Kore Masih Dibahas Ditjen AHU Kemenkumham
"Terkait status kewarganegaraan, kami sedang berkoordinasi dengan instansi terkait dan menelaah dokumen dokumen yang ada serta mengumpulkan dokumen dokumen terkait lainnya untuk kemudian dijadikan dasar untuk membuat kebijakan. Kami akan infokan segera perkembangannya," kata Cahyo saat dikonfirmasi, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Terkini Polemik Bupati Sabu Raijua Orient P Riwu Kore: Permintaan Maaf hingga Sorot Komisi I DPR
Kendati demikian, Cahyo belum dapat menyampaikan secara rinci proses yang akan berjalan mengenai polemik tersebut.
Termasuk adanya kemungkinan memanggil Orient atau perlunya menggelar sidang secara khusus.
"Tentunya perlu dilakukan proses pengecekan dan verifikasi terlebih dahulu," kata Cahyo.
Orient Riwu Kore Minta Maaf dan Tegaskan Dirinya WNI
etelah namanya menjadi bahan perbincangan soal status kewarganegaraannya, Bupati Sabu Raijua terpilih Orient Riwu Kore akhirnya angkat bicara.
Di depan wartawan, Orient menyampaikan permintaan maafnya serta menegaskan bahwa dirinya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Hal tersebut ia sampaikan saat mendatangi Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (5/2/2021) siang.
Orient bertemu dengan Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif terkait kasus dugaan status kewarganegaraan Amerika Serikat yang dimiliknya.
Usai bertemu Kapolda, Orient menjawab pertanyaan wartawan terkait masalah kewarganegaraan yang menerpanya beberapa hari terakhir.
Baca juga: Terpilih Dalam Pilkada di NTT, Harta WN AS Orient P Riwu Rp 33 Miliar