TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Mabes Polri untuk menyelidiki event organizer Aisha Weddings.
Aisha Weddings mendapatkan kecaman dari berbagai pihak karena diduga mempromosikan pernikahan usia muda.
"Saya juga berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dan Kapolri agar dapat dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Bintang melalui keterangan tertulis dari Kementerian PPPA, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Menteri PPPA Geram Aisha Weddings Promosikan Pernikahan Usia Muda
Dirinya mengaku khawatir terjadi penyalahgunaan data pribadi anak-anak dan remaja.
Sehingga, Kominfo dan Polri diharapkan mampu mendalami masalah ini.
Langkah ini, menurut Bintang, dilakukan untuk melindungi anak-anak dari ancaman eksploitasi.
"Kami khawatir, data pribadi anak-anak dan remaja yang tertarik dengan situs tersebut justru disalahgunakan dan mereka menjadi target tindakan pelanggaran hukum lainnya, seperti ekspolitasi seksual ekonomi kepada anak hingga perdagangan anak. Itu sebabnya kami akan melibatkan pihak aparat hukum agar anak-anak tidak menjadi korban," ujar Bintang.
Bintang mengatakan pihaknya selama ini sangat intensif melakukan kampanye Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak hingga ke tingkat desa.
Isu penurunan angka perkawinan anak menjadi salah satu dari 5 isu prioritas arahan Presiden kepada Kemen PPPA.
Seperti diketahui, layanan pernikahan Aisha Weddings viral di media sosial dan menjadi bahan perbincangan warganet karena dianggap mendorong perkawinan anak.
Berdasarkan laman Facebook dan situs aishaweddings.com, penyelenggara acara tersebut memiliki spesialisasi dalam menyelenggarakan sebuah acara pernikahan atau wedding organizer (WO).
Dalam situsnya tertulis bahwa mereka menganggap pentingnya menikah di usia muda dan mengajak harus menikah pada usia 12 hingga 21 tahun.