TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ungkap alasan dibalik cuitan Twitternya pada bulan Januari lalu.
Terlihat pada cuitan itu, ia membalas salah satu cuitan artikel diduga milik Tempo. Dimana artikel berita itu tentang tweet Abu Janda menyebut 'Islam Arogan'.
Diduga, balasan cuitan @susipudjiatuti, ia mengajak netizen untuk meng-unfollow akun Twitter milik Permadi Arya alias Abu Janda.
Susi membantah ia mengajak netizen untuk unfollow Twitter Abu Janda.
Cuitan itu, ia balas untuk semua netizen.
Baca juga: Bertemu Abu Janda, Natalius Pigai: Rasisme Harus Lawan dengan Akal Sehat, Bukan Emosional
Baca juga: Polri Pastikan Proses Hukum Tetap Berjalan Meskipun Abu Janda Telah Temui Natalius Pigai
"No, I put the article of Tempo yes. But then on below of that Twitter, there are my reply to some netizen," ucapnya pada kanal YouTube Kamar Rosi, Selasa (9/12/2021).
Menurutnya, siapapun yang menyebar ujaran kebencian harus 'ditenggelamkan', layaknya bahasa khas milik Susi.
"Kan dia (netizen) bilang, kalau engga ini, misalnya ini di tenggelamkan enggak ?."
"Ya semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek harus ditenggelamkan. Just anybody," terang Susi.
Hal ini karena, menurut Susi, pandemi ini sudah cukup memberi efek kepada semua aspek kehidupan.
Baca juga: Abu Janda Ungkap Momen Pertemuannya dengan Natalius Pigai, Sepakat untuk Guyub Rukun
Baca juga: Abu Janda dan Natalius Pigai Berdamai, Ketua KNPI Haris Pertama: Aneh Sekali
"Our kids, our life, our economy. Everything," lanjutnya.
Ia tak ingin, hal itu memperkeruh suasana yang cukup memprihatinkan di masa pandemi ini.
Menurutnya, ujaran kebencian ini lebih baik diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Serahkan kepada Polisi, kalau tidak bagus," jelasnya.
Baca juga: Orangnya Prabowo Unggah Foto Natalius Pigai Semeja dengan Abu Janda
Baca juga: Natalius Pigai Ungkap Pertemuannya dengan Abu Janda: Kontennya Rasis Tapi Dia Bertanya