News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Ungkap Penyakit Maaher At-Thuwailibi, Polri: Sakit Sensitif, Berkaitan dengan Nama Baik Keluarga

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maheer At-Thuwailibi yang menjadi tersangka ujaran kebencian meninggal dunia, Senin (8/2/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian tak ingin membeberkan penyakit yang menyebabkan Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia.

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, mengatakan penyakit yang diderita Soni Eranata atau Maaher At-Thuwailibi sebelum meninggal dunia sensitif untuk diungkapkan ke publik.

Ia khawatir pengungkapan penyakit kehadapan publik dapat merusak nama baik almarhum.

"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum," ujar Argo dalam konferensi pers, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Polri Peringatkan Pihak-pihak yang Sebar Isu Ustaz Maheer Disiksa: Awas, Jangan Sebar Berita Bohong

Baca juga: DPR Kritik Viral Video Tilang, Korlantas Polri Siap Benahi Menggunakan Sistem Tilang Elektronik

Sebagaimana diketahui, pihak keluarga sempat menyatakan almarhum mengalami sakit luka atau infeksi di usus (TB Usus).

Terkait hal ini, Polri juga masih enggan untuk membeberkan penyakit yang diderita Maaher.

"Sakitnya sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan di sini," tuturnya.

Diwartakan oleh Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021), polisi juga memastikan telah mengantongi rekam medis perawatan Maheer At-Thuwailibi sebelum meninggal dunia.

Hal tersebut sekaligus membantah Polri tidak memberikan ruang Maheer untuk mendapatkan perawatan saat mengalami sakit di dalam Rutan Bareskrim.

Sebelum meninggal dunia, Argo menyatakan Maheer sempat diantarkan untuk perawatan ke RS Polri, Jakarta Timur.

Tepatnya, tersangka mendapatkan perawatan selama 7 hari pada 21 Januari 2021 yang lalu.

Saat di RS Polri, Maheer mendapatkan perawatan dan pelayanan yang sama seperti pasien lainnya setiap harinya.

Polri juga telah memegang rekam medis tersangka selama mendapatkan perawatan di RS Polri.

"Semua ini adalah rekam medis. Artinya ini keterangan dari dokter yang bersangkutan adalah sakit. Hasil lab juga ada kita cek semuanya. Ini beberapa hasilnya yang kita dapatkan dari dokter dan laboratorium juga ada, juga ada dari Pusdokkes Polri," jelas Argo.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini