TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Imlek tahun 2021 akan sedikit berbeda di banding tahun-tahun sebelumnya.
Tidak akan ada perayaan imlek bersama yang dihadiri ratusan orang dan penuh kemeriahan.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 tahun 2021 yang jatuh pada Jumat (12/2/2021) itu dirayakan dalam masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua elemen masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pada tahun ini, imlek akan dirayakan sederhana dan terbatas dalam keluarga inti.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil Bangka Belitung (Babel), Rudianto Tjen ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/2/2021).
“Kita ikuti aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah, Imlek sederhana dan terbatas silaturahmi keluarga inti dan dekat saja,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Tahun ini, Anggota Legislatif DPR RI empat periode tersebut tidak mengadakan open house pada perayaan imlek 2572, layaknya tahun-tahun sebelumnya.
“Tidak ada open house, ditunda perayaan-perayaan, kumpul-kumpul, supaya mata rantai pandemi cepat terputus dan berlalu,” ucap anggota Komisi I DPR RI ini.
Meskipun lagi masa pandemi Covid-19, Rudianto Tjen tetap melaksanakan tradisi-tradisi berbagi kepada sesama di hari raya Tahun Baru Imlek. Tradisi itu adalah membagikan beras imlek dan angpao.
Hanya saja, imbuh dia, dia dan keluarga tidak langsung membagikannya seperti tahun-tahun sebelumnya. Semua akan dilakukan dalam tertib protokol kesehatan Covid-19.
Baca juga: Kapasitas Dine In di GI Kini 50 Persen, Makan Bareng Keluarga Saat Imlek Boleh
“Tradisi tetap dilaksanakan, bagi beras imlek dan angpau, semua di titipkan lewat struktur partai di daerah,” jelasnya.
Tahun lalu, Rudianto Tjen bisa menghadiri perayaan Imlek 2571 bersama ratusan warga tionghoa Babel di Pangkalpinang, Senin (03/02/2020) malam.
Rudianto Tjen mengajak masyarakat untuk memperkuat tali persaudaraan antar sesama.
Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan keharmonisan di Bangka Belitung.
"Mari kita bersama-sama untuk tetap menjaga tali persaudaraan yang sekarang ini sudah terjalin dengan sangat baik di Bangka Belitung," kata Rudianto Tjen.
Perayaan Imlek bersama itu sendiri mengangkat tema 'Melalui Imlek Bersama Kita Tingkatkan Keharmonisan Antar Suku dan Agama'.
Anggota Legislatif DPR RI empat periode tersebut tidak ingin keharmonisan yang sudah terjalin sangat baik di Babel rusak hanya karena latar belakang yang berbeda, baik suku maupun agama.
Rudi tidak ingin perbedaan yang ada, menjadikan masyarakat Babel mengkotak-kotakan golongannya masing-masing.
"Jangan sampai hanya karena beda suku, beda budaya, beda agama, persatuan masyarakat Bangka Belitung menjadi terpecah-belah," kata Rudianto Tjen.
"Mari kita jadikan keragaman yang kita miliki, sebagai semangat kita untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia," sambungnya.
Politisi senior PDI-Perjuangan itu meyakini harmonisasi yang kuat di ada tengah-tengah masyarakat, bisa menjadi faktor maju dan berkembangnya Babel kedepan.
"Saya yakin kalau keharmonisan masyarakat Bangka Belitung ini kuat, maka daerah kita akan menjadi daerah yang maju dan berkembang," pungkas Rudianto Tjen.(*)