TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengingatkan para kadernya yang telah digembleng dalam kursus singkat di Golkar Institute untuk terus mengasah diri.
Sehingga, saat dipercaya rakyat, siap memimpin di mana pun, di daerah atau di level nasional.
Airlangga mengatakan itu saat memberi sambutan di acara Studium Generale, Angkatan Pertama Golkar Institute, di Jakarta, Jumat (12/2/2021).
Menurut Airlangga, kader-kader Partai Golkar yang menjadi peserta gelombang pertama dalam program Golkar Institute adalah generasi penerus yang kini menjadi pimpinan di daerah.
"Kita semua berharap bahwa dengan tambahan bekal pengetahuan dari program singkat ini, para kader Golkar akan tumbuh menjadi pemimpin yang sukses dalam memajukan daerah masing-masing," katanya.
Baca juga: Presiden Ajak Kader Partai Golkar Jadikan Pandemi Covid-19 sebagai Pembelajaran
Airlangga juga yakin, sekian tahun kelak, dari angkatan pertama ini Golkar Institute ini atau dari angkatan-angkatan selanjutnya, akan muncul pemimpin daerah dari Partai Golkar yang gilang gemilang dan tampil ke panggung nasional untuk memimpin Indonesia..
" Karena itu, para kader Golkar harus terus mengasah diri, belajar dan menimba pengalaman pemerintahan, serta secara sungguh-sungguh meningkatkan kehidupan rakyat di wilayah masing-masing," ujarnya.
Airlangga menambahkan, kader beringin cukup beruntung sebab partai Golkar telah memiliki akar yang kuat dalam sejarah Indonesia.
Golkar lahir sebagai kekuatan pembaruan dengan filosofi yang jelas yaitu doktrin karya dan kekaryaan.
Ini sebuah doktrin yang persis sama artinya dengan ungkapan latin “Opus Operis” yang tercantum dalam logo Golkar Institute.
" Dengan doktrin ini, setiap kader beringin harus mengutamakan karya, atau kerja, atau usaha yang konkret untuk memajukan kehidupan rakyat. Buat kita, kerja politik adalah upaya pengabdian tanpa akhir yang harus dilakukan dengan sepenuh hati," katanya.
Perwujudan doktrin karya dan kekaryaan, menurut Airlangga membutuhkan kombinasi yang produktif antara keahlian teknokratis dan kemampuan berpolitik.
Karena itu, setiap kader dan pemimpin Partai Golkar diharapkan memahami dengan baik seluk-beluk kebijakan publik.
Sekaligus menguasai metode penerapannya dalam dunia pemerintahan, baik dalam dunia eksekutif maupun legislatif. Serta mengerti cara terbaik untuk merebut dukungan rakyat
" Itulah kunci sukses Partai Golkar selama ini," ujarnya.
Kata Airlangga lagi, zaman datang silih berganti. Tetapi Golkar sebagai partai tetap eksis. Bahkan lebih dari itu, telah memberi kontribusi yang sangat berarti bagi stabilitas politik. Bagi demokrasi.
Serta bagi kemajuan Indonesia.
"Selain doktrin ini, sejak awal kelahirannya kekuatan beringin senantiasa mengawal fondasi kebangsaan kita yaitu Pancasila, NKRI ,UUD 1945, dan prinsip mulia Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Ditegaskan Airlangga, bagi Partai Golkar, fondasi kebangsaan ini adalah warisan bersama yang
tidak boleh lekang oleh waktu.
Walau kata dia, dalam dunia politik, memang harus ada ruang yang memadai untuk bernegosiasi. Fleksibilitas dan tawar-menawar merupakan hal yang niscaya dalam panggung pemerintahan.
" Namun bagi kita, semua itu dilakukan harus dengan garis batas yang jelas. Fondasi kebangsaan bersifat non-negotiable, tidak bisa ditawar, dan harus kita kawal sampai kapan pun sebagai dasarnya jati diri bangsa Indonesia," ujarnya.
Dengan fondasi yang mengakar, imbuhnya, tugas Golkar ke depan adalah memastikan kesinambungan serta percepatan kemajuan di segala bidang, khususnya bidang-bidang kehidupan yang bersifat strategis.
Yang pasti, Golkar berkomitmen untuk terus memantapkan demokrasi Indonesia.
Dan itu dibuktikan dalam perjalanan sejarah. Setelah era Orde Baru, Partai Golkar bertekad untuk menjadi kekuatan reformasi.
Mengambil pelajaran berharga dari masa lalu, sambil melangkah ke masa depan.
"Kita menjadi kekuatan yang mengambil jalan moderasi, mewujudkan cita-cita partai terbuka yang bersifat dinamis," katanya.