TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gaya berpakaian dan aksesoris Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi belakangan kerap jadi sorotan karena dinilai fashionable dalam berbagai kesempatan penting.
Salah satunya gaya berbusana saat memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta beberapa waktu lalu yang fotonya dia unggah di akun media sosial pribadinya.
Saat itu, Retno sedang bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, sepayung berdua yang ia tulis usai melaporkan persiapan Keketuaan Indonesia di G20 tahun 2022 pada Presiden.
Kala itu Retno memilih menggunakan sepatu oxford putih, pilihan fesyen yang jarang diperlihatkan seorang pejabat.
Baca juga: Aktif Berdiplomasi di Masa Pandemi, Ini Tips Langsing dan Hidup Sehat Ala Menlu Retno Marsudi
Sebagai penutup, perempuan 58 tahun itu menenteng laptop handbag, juga berwarna hitam.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional, Retno mengatakan dirinya kerap menyiapkan outfit sebelum bekerja paling tidak untuk 2 hingga 3 hari kedepan.
Ia menyiapkan baju, sepatu, hingga tas, karena dia mengaku tidak bisa tidur sebelum semua dipersiapkan dengan baik.
“Aku belum bisa tidur kalau besok belum tau besok mau pake baju apa. Jadi malam sudah disiapkan, sudah disteam, lalu ditaruh dan baru bisa tidur dengan tenang,” kata Retno saat diwawancara host TV One pada Sabtu (13/2/2021).
Retno mengakui bahwa dirinya termasuk orang yang rewel dan detail, termasuk soal penampilan.
“Rewel, iya kali ya. Jadi detail. Saya detail sekali,” kata Retno.
Biasanya iya kerap membawa tas besar yang didalamnya dapat menampung semua hal yang ia butuhkan untuk bekerja.
Bahkan suaminya, Agus Marsudi menyebut tas besar yang kerap dia bawa itu sebagai karung, yang segala sesuatu ada di dalamnya.
“Saya tuh biasanya selalu membawa tas besar. Kalau suami saya bilang bukan tas kali, tapi karung. Karena selalu gede dan isinya semua ada. Dokumen, laptop, dan selalu ada dark chocolate yang nggak pake gula, handsanitizer dan lainnya,” kata Retno.
Karena kerap membawa tas besar dan berat, terkadang membuat rekannya heran.
Bahkan pernah ada rekan sesama menteri yang menanyakan setrikaan untuk menggoda dirinya karena kerap membawa tas besar.
“Suka digodain sama teman-teman menteri, bawa setrikaan nggak?” kata Retno.
Namun dalam beberapa kesempatan ia membawa tas kecil yang berisi kebutuhan yang paling penting untuk menunjang profesinya sebagai diplomat, yakni pulpen dan buku catatan kecil.
Sehingga, saat ada panggilan penting, Retno dapat segera mencatatnya.
“Pulpen sama notes selalu dimana-mana. Jadi kalau butuh, ada telepon langsung cari itu untuk dicatat. (Di dalam tas) ada earphone, handsanitizer, masker. Ini sudah merepresentasikan kebutuhan dasarku,” ujarnya.