Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 naik 0,97 persen menjadi 27,55 juta orang dibandingkan September 2019.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menuturkan kenaikan jumlah penduduk miskin ini dipicu oleh pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020.
"Meskipun ada kenaikan karena pandemi tetapi kalau kita bandingkan dengan simulasi dan prediksi angka kemiskinan dari berbagai institusi atau lembaga tetapi kenaikannya tidak sedalam yang diduga," ucapnya dalam rilis BPS virtual, Senin (15/2/2021).
Suhariyanto mencontohkan pada Juni 202 Bank Dunia merilis jumlah pendudukan miskin di Indonesia sempat diprediksi akan naik dikisaran 10,7 persen sampai 11,6 persen.
Baca juga: LPSK Siap Lindungi yang Merasa Tidak Aman Karena Kritik Pemerintah, Ini Kriterianya
"Kalau tidak ada bantuan atau perlindungan program sosial dari pemerintah maka angka kemiskinan akan mengalami kenaikan tersebut," katanya.
Dia menekankan hal ini bukti bahwa berbagai program perlindungan sosial yang dirancang pemerintah selama masa pandemi sangat membantu terutama untuk lapisan bawah.
"Kita juga tahu pemerintah memperluas perlindungan sosial dari 40 persen menjadi 60 persen. BPS mencatat hasil simulasi dari World Bank masih jauh di bawah perkiraan," paparnya.
Baca juga: Bank Indonesia Siapkan Langkah Strategis Jaga Inflasi Tahun 2021
BPS juga mencatat peningkatan jumlah kemiskinan justru lebih tinggi di perkotaan dibanding di kawasan perdesaan.
Persentase angka kemiskinan di perkotaan naik sebesar 1,32 persen sedangkan di perdesaan hanya naik 0,60 persen.