TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief meminta Marzuki Alie untuk menahan diri.
Mantan Sekjen Demokrat itu juga diminta tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat ketegangan antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu disampaikan Andi Arief merespons Marzuki Alie yang mengaku siap bermubahalah terkait 'SBY bilang Megawati kecolongan dua kali'.
"Lebih baik Pak Marzuki menahan diri. Dan kembali menjadi manusia Indonesia yang harmoni. Jangan menjadi Belanda yang suka memecah belah internal partai, juga jangan membuat ketegangan yang tak perlu antara PDIP dan Demokrat," kata Andi saat dihubungi wartawan, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Tanggapi Marzuki Alie, Demokrat: Ini Bukan Biru Melawan Merah, Apalagi SBY dan Megawati
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat itu menilai, Marzuki masih diselimuti rasa marah sehingga subjektif dan membabi buta pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat.
Padahal, lanjut Andi, Marzuki pernah menjabat sebagai Ketua DPR dan tentunya sekjen DPP Demokrat
"Entah apa masalahnya, padahal sudah mencapai capaian tinggi menjadi sekjen Partai dan Ketua DPR," ujar Andi Arief.
Diberitakan sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengatakan pernyataan Marzuki Alie soal 'SBY bilang Megawati kecolongan dua kali' itu sebagai statement hantu alias karangan belaka.
Marzuki membantah keras bahwa yang diucapkannya itu fiktif.
Dia pun siap untuk bersumpah atau mubahalah bahwa ucapan tersebut pernah dilontarkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Pak Andi, perjalanan saya dengan SBY bisa saya pertanggungjawabkan lahir bathin, bisa bermubahalah, karena saksi tunggal semuanya sudah meninggal dunia," kata Marzuki melalui akun Twitternya, @marzukialie_MA, yang dikutip Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).