Kemudian media-media lainnya lahir, di antaranya Tribunnews.com, terbit di Jakarta, 22 Maret 2010.
Tribun tumbuh kembang bersama warga lokal. Tribun menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari masyarakat lokal. Menjadi ikon lokal.
Puluhan tahun, Tribun tumbuh bersama klub sepakbola lokal, politik lokal, bisnis lokal, pemerintah lokal, kebudayaan lokal. Membentuk dan dibentuk. Berinteraksi dinamis.
Lalu muncul era internet yang membuka akses informasi-informasi di pelosok negeri.
Menurut Komisaris Aktif juga mantan Chief Excecutive Officer (CEO Tribun Network ) Sentrijanto, media harus terus berkembang dan fleksibel, serta cepat beradaptasi dalam menyikapi perubahan teknologi, pasar, sosial politik, dan ekonomi.
Muncullah keinginan untuk menjadikan Tribun Network sebagai jaringan media terbesar di tingkat nasional dengan berbagai keberagaman dan diperkuat oleh landasan jaringan media lokal yang tersebar di seluruh Indonesia, paling besar dan paling berpengaruh di wilayahnya masing-masing.
Revolusi Tribun: Dari Mata Lokal Menjadi Mata Lokal Menjangkau Indonesia
Kompas Gramedia (KG), sang induk Tribun, per 1 Juli 2020, meresmikan Tribun Network sebagai salah satu pilar media untuk menggantikan nama lama Regional News KG Media. Juga pernah dikenal Group of Regional Newspaper (GoRN).
Tribun Network tetap menjadi bagian dari divisi media KG atau KG Media. Tribun Network identik dengan perspektif hyperlocal.
Tribun Network menghargai keberagaman Indonesia yang bhinneka tetapi satu, dengan menjadi media yang berwarna-warni dan indah, agar Indonesia tetap lestari.
TribunnewsSultra.com yang hadir di era digital dan tantangan pandemi global akan mengabarkan keunggulan Sultra mulai aspek ekonomi, pendidikan, budaya, wisata, olahraga, kuliner, hingga kabar tentang beragam peristiwa di Sulawesi Utara ke panggung nasional.
TribunnewsSultra.com akan menjadi mata lokal di Maluku untuk diangkat ke panggung nasional, Indonesia.
#MataLokalMenjangkauIndonesia.(*)