TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terjun langsung dalam proses evakuasi korban banjir di Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, dan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (19/1/2021). Di Cipinang Melayu, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat dinihari membuat tujuh RT di RW 04 tergenang banjir. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 centimeter sampai 2 meter.
Sementara itu di Pondok Gede Permai, tanggul yang jebol beberapa hari sebelumnya ditambah curah hujan yang tinggi membuat Sungai Cileungsi dan Cikeas meluap, yang menyebabkan banjir hingga setinggi lebih dari 1 meter.
BAZNAS menerjunkan belasan personel, mobil ambulans, mobil rescue, serta perahu karet untuk mengevakuasi korban yang tertahan di rumahnya.
"BAZNAS langsung menerjunkan tim sejak pagi hari untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak banjir bersama tim gabungan lainnya. Guna proses evakuasi yang maksimal, BAZNAS menurunkan perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang terjebak di rumahnya," ujar Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A.
Saidah menambahkan, balita, lansia, dan ibu hamil menjadi prioritas BAZNAS dalam proses evakuasi. "Pagi tadi saat kami menyisir lokasi banjir di Cipinang Melayu, kami berhasil mengevakuasi satu keluarga yang terjebak di lantai dua rumahnya, terdiri dari ibu dan dua balita. Alhamdulillah berhasil dibawa ke tempat yang lebih aman menggunakan perahu karet," ujar Saidah.
Saidah melanjutkan, BAZNAS turut memfasilitasi kebutuhan pokok warga terdampak banjir, dengan mendistribusikan sekitar 300 porsi makanan siap saji.
"Kebutuhan dasar korban banjir turut jadi perhatian BAZNAS. Selain pendistribusian porsi makanan siap saji, kami juga akan menyiapkan berbagai kebutuhan dasar lainnya. Selain evakuasi warga terdampak, kami juga akan berfokus pada kondisi warga pascabencana. Mulai dari berbagai kebutuhan, hingga mental psikologis usai bencana," ucapnya.
Saidah menyebut, BAZNAS juga menerapkan protokol kesehatan ketat dalam proses evakuasi, dengan turut membawa alat pelindung diri (APD) untuk mencegah potensi penularan Covid-19. "Bukan hal mudah tentunya terkena banjir di tengah pandemi seperti saat ini. Kami akan terus mensupport korban agar bisa bangkit dan hidup nyaman seperti sediakala. Semoga korban diberikan kekuatan untuk bisa melewati musibah ini," kata Saidah.