"Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).
Dirinya tidak memungkiri bahwa aksi kekerasan yang dilakukan KKB Papua di Intan Jaya Papua belakangan ini semakin meningkat.
Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari eskalasi politik yang sedang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk itu, dalam menyikapi masalah tersebut aparat keamanan tidak boleh bersikap gegabah.
Baca juga: Seorang Anggota TNI Terluka Ditembak KKB di Intan Jaya Papua
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft."
"Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Matius.
Soal tantangan perang terbuka tersebut, dijelaskan Matius, disampaikan KKB melalui selebaran yang diedarkan di Intan Jaya.
Upaya provokasi itu dilakukan KKB Papua bukan kali ini saja terjadi.
Kasus serupa pernah terjadi di Jayapura dan Puncak Jaya.
"Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia.
Sementara untuk menjaga situasi keamanan di Intan Jaya, pihaknya mengaku akan menambah sejumlah personel di Polres setempat.
"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia. (Tribunnews.com/ surya.co.id/ Putra Dewangga Candra Seta)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Brigjen Pol Matius Fakhiri yang Tak Gentar Tantangan Perang KKB Papua, Ahli Bidang Brimob