Pada grafik kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, terlihat terus meningkat sejak PPKM hingga minggu kedua PPKM mikro atau terus meningkat selama 4 minggu berturut-turut.
"Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya, ketika terjadi penurunan pada kepatuhan protokol kesehatan, maka penambahan kasus positif cenderung meningkat," lanjut Wiku.
Karenanya, ia mengingatkan kembali, jika semakin banyak yang tidak patuh, maka potensi penularan semakin tinggi, dan kemungkinan penambahan kasus positif juga semakin tinggi.
Hal ini terlihat pada perkembangan kasus positif minggu ini yang persentasenya kembali mengalami peningkatan.
Baca juga: Terasa Nyeri dan Pegal Jadi Efek Samping Paling Umum Usai Disuntik Vaksin, Mengapa Bisa Terjadi?
Untuk itu ia menyampaikan anjuran kepada masyarakat agar memperhatikan beberapa hal.
Misalnya, kelompok usia produktif yang imunitasnya kuat dan masih beraktivitas di luar rumah, meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka setibanya di rumah harus segera berganti pakaian dan membersihkan diri.
Dan menghindari langsung kontak dengan anggota keluarga kelompok usia rentan, karena potensi penularan masih tetap ada.
Untuk itu, menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak hanya di luar rumah, melainkan ketika di lingkungan rumah pun juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh, disiplin dan konsisten.
"Dengan begitu, potensi penularan dapat ditekan dengan meminimalisir kemungkinan kita menjadi carrier atau pembawa virus bagi orang-orang di sekitar kita," pesan Wiku.