Selain itu, Jhoni Allen mengaku dirinya pernah diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie agar tidak maju sebagai kandidat ketua umum.
Padahal, Marzuki Alie mendapatkan suara terbesar kedua setelah Anas saat Kongres II.
"Saya diperintahkan oleh SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjabat ketua DPR RI untuk tidak maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat," ujarnya.
Jangan Umbar Pepesan Kosong
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi tudingan yang dilontarkan mantan kader Demokrat, Jhoni Allen Marbun yang telah dipecat pada Jumat (26/2/2021) lalu.
Diketahui, Jhoni Allen menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengkudeta posisi Ketua Umum Anas Urbaningrum di masa lalu.
Tudingan tersebut pun dibantah keras oleh Herzaky.
Baca juga: Jhoni Allen Tuding SBY Tak Berdarah-darah Bangun Partai, Demokrat Geram: Itu Manipulasi Sejarah
Kala itu, lanjut Herzaky, SBY tidak melakukan kudeta, namun justru melindungi posisi Anas Urbaningrum.
"Kalau dibilang Bapak SBY kudeta Anas, sejarah Partai Demokrat justru melindungi Anas."
"Permintaan DPD dan DPC agar Anas di KLB-kan justru haknya dilindungi oleh majelis tinggi waktu itu."
"Meskipun elektabilitas Partai Demokrat turun terus waktu itu karena kasus Anas," kata Herzaky dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, karena Anas baru diterpa isu dan belum menjadi tersangka, Majelis Tinggi Partai akhirnya melakukan penyelamatan hak Anas sebagai Ketum.
Sampai akhirnya, tambah Herzaky, posisi Anas sulit diselamatkan karena ditetapkan sebagai tersangka.
Ia pun menegaskan, pernyataan tersebut tertulis dengan jelas dalam AD/ART Partai Demokrat.