News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luhut Pandjaitan Imbau Lakukan Mitigasi Gempa dan Minta Kepala Daerah Berkolaborasi

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Rakornas Penangulangan Bencana tahun 2021 melalui siaran kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/3/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021 hari kedua digelar, Kamis (4/3/2021).

Rakornas PB 2021 hari kedua tersebut mengangkat tema Knowledge Sharing "Bencana Geologi, Gempabumi, Tsunami, Erupsi Gunungapi."

Hadir secara langsung memberi arahan dan paparan yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Dilansir oleh kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Luhut menunjukkan sebaran bencana yang menimpa berbagai wilayah di Indonesia.

Tercatat sebanyak 2.736 bencana yang terjadi di Indonesia sebapanjang tahun 2020.

Baca juga: Saat Luhut Komporin Gubernur BI Borong Produk Kerajinan Mutiara Lombok

Baca juga: Luhut Bilang 70 Persen Alat Pendeteksi Gempa di Indonesia Masih Impor

Selanjutnya, ia menunjukkan data korban akibat dari bencana alam.

- Meninggal dunia: 349 orang

- Hilang: 39 orang

- Menderita dan Mengungsi: 5.802.588 orang

- Luka-luka : 519 orang

Adapun dampak dari kerusakan benacana alam yaitu:

Rumah rusak : 38.997

Rumah sakit rusak berat: 7.461

Rumah rusak sedang: 5.907

Rumah rusak ringan: 25.629

Fasilitas rusak: 1.534

Selanjutnya, Luhut menyebut bencana yang menimpa di Indonesia tidak terlepas dari perbuatan manusia.

"Pertambahan manusia salah satu penyebabnya, jadi karena ketidakramahan kita terhadap alam itu juga penyebab bencana makin parah," jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, ia mengimbau kepada seluruh kepala daerah untuk berhati-hati.

Salah satunya terhadap bencana gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia.

Oleh begitu, ia mengajak untuk memperkuat sistem mitigasi gempabumi dan tsunami di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk implementasi Peraturan Presiden (Perpres) No. 93 tahun 2019 tentang penguatan dan pengembangan sistem informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.

Baca juga: BNPB Dukung Penanganan Darurat Banjir Jakarta dan Sekitarnya

Baca juga: Luhut: Banyak Pejabat Abaikan Aturan

Baca juga: Luhut: Ayo Kepala Daerah Hati-hati, Seluruh Desa Rawan Terdampak Tsunami

Selanjutnya, Luhut memohon kepada kepala daerah dan kepala lembaga yang hadir untuk selalu berkoordinasi.

"Kelemahan paling besar di negara ini yaitu koordinasi atau sinergi dalam berkerja. Jadi kita nggak holistic menyelesaikan masalah, terlalu banyak segmented."

"Jangan merasa ada egosektoral, karena tanpa bantuan dari lembaga atau kementerian lain tidak sempurna kerjaan kalian," jelasnya.

Ia meminta, agar seluruh pimpinan daerah terbentuk kolaborasi.

"Saya minta kita harus berkolaborasi untuk membuat tugas kelompok kita dapat berjalan dengan baik," ujarnya.

lebih lanjut, ia meminta untuk ada peringatan dini tsunami dengan mencontohkan seperti apa yang sudah dilakukan oleh Jepang.

"Eloknya dilakukan setiap tahun, menurut saya perlu untuk dilakukan dalam skala-sala tertentu."

"Supaya setiap orang tau siapa berbuat apa," tandasnya.

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini