News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua KPK Singgung Pejabat yang Punya Piagam Penghargaan Antikorupsi Tapi Terlibat Korupsi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sempat menyinggung ada pejabat yang meraih penghargaan antikorupsi namun menjadi koruptor.

Hal itu dikatakan Firli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Rabu (10/3/2021).

Menurut Firli, ada beberapa faktor seseorang terlibat korupsi, satu diantaranya yakni mengenai integritas.

"Kemarin banyak yang bertanya kenapa orang yang memiliki piagam penghargaan antikorupsi terjadi korupsi. Sesungguhnya siapapun bisa menjadi koruptor, siapapun bisa terlibat korupsi, seketika integritasnya menurun dan melemah," kata Firli di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta.

Baca juga: Rapat dengan KPK, Komisi III DPR Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Artidjo Alkostar

Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan KPK dan Dewas KPK, Rabu (10/3/2021). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Atas dasar itu, Firli menekankan pentingnya integritas seorang pejabat publik.

KPK, lanjut Firli, memiliki program untuk membangun integritas anak bangsa, dengan memperbanyak penyuluh antikorupsi.

Program tersebut bertujuan untuk membangun budaya antikorupsi.

"KPK tidak pernah berhenti membangun integritas anak bangsa supaya tidak terjadi korupsii seklaogus kita memperbanyak agen penyuluh korupsi, agen pembangun integritas, karena sesungguhnya korupsi muncul karena rendahnya integritas, korupsi muncul karena ada kekuasaan dan ada kesempatan dan minusnya integritas," ujar Firli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini