TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan program cadangan logistik strategis untuk pertahanan atau Food Estate bukanlah pertanian konvensional.
Dahnil menjelaskan program yang memberdayakan di antaranya 30 ribu hektar di Kalimantan Tengah adalah untuk kebutuhan pertahanan negara.
Hal tersebut disampaikan Dahnil untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengapa Kementerian Pertahanan mengurusi pertanian.
Dahnil menyampaikannya dalam diskusi bertajuk "Diskusi Kebangsaan: Aktualisasi Bela Negara di Kampus Merdeka" secara virtual pada Jumat (12/3/2021).
"Yang sekarang diurusi Kementerian Pertahanan itu bukan pertanian konvensional. Yang dikerjakan oleh Menteri Pertahanan itu adalah cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara. Jadi di Kalimantan Tengah sekarang itu mengembangkan 30 ribu hektar tanaman singkong," kata Dahnil.
Dahnil menjelaskan, singkong dipilih karena selain merupakan sumber karbohidrat, singkong juga mampu diolah menjadi banyak produk lain.
Produk tersebut, kata Dahnil, di antaranya mi, roti, hingga bahan bakar.
"Kenapa singkong? Karena singkong karbohidrat kemudian derivikasinya itu banyak, bisa jadi mi, roti, dan sebagainya itu diolah kemudian bahkan bisa jadi bahan bakar dan sebagainya. Jadi 30 ribu hektar itu jadi cadangan logistik strategis," kata Dahnil.
Baca juga: Kemhan Targetkan Akselerasi Rekrutmen Komcad Hingga 25 Ribu Personel Sampai Tahun Ini
Dengan demikian, kata Dahnil, jika sewaktu-waktu ada perang maka kebutuhan logistik unsur pertahanan di antaranya tentara tidak mengganggu cadangan logistik organik untuk masyarakat.
"Kalau kondisi darurat, ada ancaman serius tentara punya cadangan logistik, dan cadangan logistik tentara ini tidak mengganggu cadangan logistik organik yang dibutuhkan masyarakat umum. Ketika kondisi perang, misal semuanya tentara utama dan cadangan itu bisa gunakan cadangan logistik ini, nah inilah yang mau dikembangkan di banyak daerah tapi di dengan perspektif tadi, cadangan logistik strategis," kata Dahnil.