News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Pengamat: Moeldoko Tak Bisa Disalahkan soal Jadi Ketum Demokrat, Harusnya Jadi Koreksi AHY dan SBY

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat menilai Moeldoko tak bisa disalahkan saat terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. Terkait hal ini, pengamat mengatakan harusnya menjadi koreksi AHY dan SBY.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Politik Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB), Teddy Mulyadi, menilai kehadiran Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, di tengah Partai Demokrat, tak bisa disalahkan.

Hal ini, menurut Teddy, harusnya bisa menjadi koreksi bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Nampak sekali SBY dan AHY seperti kebakaran jenggot menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang."

"Baik AHY maupun SBY langsung bikin statement-statement yang cenderung menarik-narik Presiden Joko Widodo," ujar Teddy, Minggu (14/3/2021), dilansir Tribunnews.

Teddy menambahkan, AHY yang terus menerus menyebut KSP Moeldoko seolah ingin menggambarkan ke publik bahwa KSP secara kelembagaan terlibat dalam upaya kudeta Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui para pendukungnya di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021). Pada kesempatan tersebut AHY mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya yang tetap mencintai Partai Demokrat dan setia pada kepemimpinannya sebagai ketua umum. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Relawan Jokowi Minta BW Tak Seret Presiden dengan Hak Politik Moeldoko

Baca juga: Amien Rais Tak Yakin Moeldoko Berani Jadi Ketum Demokrat Tanpa Dukungan dari Lurah

Padahal menurutnya, tak ada keterkaitan antara KSP, terlebih Presiden, dengan KLB di Deli Serdang beberapa waktu lalu.

Lantaran penggagas KLB itu adalah para senior dan pendiri yang memahami AD/ART Partai Demokrat.

Karena itu, Teddy mengaku heran saat tahu Moeldoko disalahkan ketika menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

"Jangan kaitkan Moeldoko sebagai KSP. Itu sifatnya pribadi, dimana sebagai warga negara punya hak politik."

"Mau bergabung dengan partai mana saja, tentu pilihan beliau," katanya.

Teddy pun merasa yakin Kementerian Hukum dan HAM bisa menyikapi dualisme kepemimpinan dalam Partai Demokrat.

Meski begitu, ia mengatakan tak menutup kemungkinan Kemenkumham mengesahkan kepengurusan Demokrat versi KLB.

Karena itu, ia mengingatkan AHY agar tidak merasa bingung jika sudah merasa yakin bersih.

Ia pun meminta agar AHY bisa menyelesaikan konflik internal Demokrat secara bijak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini