News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Pengamat: Moeldoko Tak Bisa Disalahkan soal Jadi Ketum Demokrat, Harusnya Jadi Koreksi AHY dan SBY

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat menilai Moeldoko tak bisa disalahkan saat terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. Terkait hal ini, pengamat mengatakan harusnya menjadi koreksi AHY dan SBY.

"Either way, tapi yang jelas posisi Pak Moeldoko yang masih tetap menjadi bagian dari Istana itu mempersulit Pak Jokowi," tegasnya.

Peneliti ANU Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Ketidaktahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko dalam upaya kudeta Partai Demokrat, membuat peneliti dari Australia National University (ANU), Marcus Mietzner keheranan.

Pasalnya, kata Marcus, isu Moeldoko terlibat kudeta Demokrat sudah banyak muncul di pemberitaan.

"Kita semua di Australia tahu bahwa Moeldoko mau dijadikan ketum, begitu jadi (ketum Partai Demokrat), Presiden dan jubir presiden bilang bahwa kita semua kaget 'kok tiba-tiba Moeldoko menjadi ketua umum'," ujar Marcus dalam diskusi secara virtual, Jumat (12/3/2021), dikutip dari Kompas.com.

"Padahal di koran sudah dibicarakan jauh-jauh sebelumnya," imbuhnya.

Ia pun menyebut Jokowi akan dinilai buruk jika memang benar tak tahu pergerakan Moeldoko yang merupakan bawahannya.

Baca juga: Profil Dipo Alam, Mantan Seskab Era SBY yang Beri Pesan Menohok ke Moeldoko: Tergoda oleh Kekuasaan?

Baca juga: Andi Arief: Mudah-mudahan Pak Moeldoko Bertobat

Lebih lanjut, Marcus menilai sikap Jokowi tak bertanya langsung pada Moeldoko jika ia tidak mengetahui manuver KSP tersebut, menjadi pertanyaan.

Marcus pun mengatakan baru kali ini ada presiden yang tak tahu pergerakan bawahannya, terlebih terkait kudeta partai politik.

"Kalau tidak tahu, kenapa dia tidak tahu? Tidak bertanya? Dan begitu sudah membaca, sudah melihat di televisi, kenapa dia tidak mengambil langkah?" bebernya.

"Susah dicari suatu kasus dimana itu dimungkinkan, jadi sebenarnya kita harus mempertanyakan apa yang Jokowi tahu di sini apakah memang dia terlibat," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Eko Sutriyanto, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini