TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepulangan 4 warga negara Indonesia (WNI) korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) ke tanah air masih menunggu jadwal.
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha menyampaikan pandemi covid-19 menyebabkan penerbangan internasional dari Manila, Filipina terbatas, sehingga mereka masih harus menunggu.
“Masih menunggu jadwal penerbangan pulang. Saat ini, karena covid, penerbangan internasional dari Manila terbatas,” ujarnya saat dihubungi Rabu (24/3/2021).
Pada Selasa, pukul 16.30, berdasarkan informasi, KBRI Manila telah menerima 4 WNI sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group dari Pemerintah Filipina.
KBRI Manila dalam keterangannya menyampaikan serah terima dilakukan di Camp Aquinaldo.
“Keempat WNI tersebut diserahterimakan oleh Panglima Armed Forces of the Phillippines, Letjen Cirilito Sobejana, didampingi oleh Letjen Guillermo Eleazar dari the Phillippines National Police kepada KUAI KBRI Manila, Widya Rahmanto sebagai wakil Pemerintah Indonesia,” tulis KBRI dalam sebuah pernyataan, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Kemlu RI: Seorang WNI Umur 14 Tahun Sandera Abu Sayyaf Kembali Berhasil Diselamatkan
Keempat WNI tersebut diterbangkan dengan menggunakan pesawat khusus militer Filipina dari Zamboanga ke Manila pada Minggu (21/3/2021).
Dalam sambutannya, Letjen Sobejana menyampaikan bahwa keberhasilan penyelamatan ini dapat tercapai berkat bantuan dari PNP, Pemda di Sulu dan Tawi-Tawi.
“Ini menunjukan bahwa dengan upaya dan kerja sama yang baik, pemerintah dapat menanggulangi dan mencegah penyebaran terorisme,” kata Sobejana.
Sementara KUAI KBRI Manila atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya atas usaha seluruh pihak yang terlibat dan kerjasama yang baik antara Indonesia dan Filipina dalam upaya penyelamatan para WNI tersebut.
“Keberhasilan penyelamatan ini merupakan hasil kerja keras Pemerintah Indonesia dan Filipina,” ujar Widya Rahmanto.
Sebelumnya diberitakan bahwa otoritas Filipina telah berhasil membebaskan 4 WNI yang disandera ASG berinisial AK (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 42), AR (Laki-laki, 26), dan KR (Laki-laki, 14).
Tiga WNI yakni AK, AD, dan AR diselamatkan oleh Aparat Keamanan Filipina pada Kamis (18/3) di South Ubian, Tawi-Tawi, sedangkan KR diselamatkan pada Minggu (21/3) di Pulau Kalupag.
Para sandera WNI tersebut terpisah di tengah laut saat kapal yang digunakan kelompok ASG untuk membawa sandera terbalik akibat gelombang laut saat menghindari pengejaran operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina.
Dengan diselamatkannya keempat WNI tersebut, maka seluruh WNI korban sandera ASG yang tersisa telah berhasil dibebaskan.
KBRI Manila mengungkapkan keempat WNI secara umum dalam kondisi sehat dan saat ini dalam penanganan KBRI Manila sambil menunggu proses persiapan kepulangan ke Tanah air.