Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praka Supriyanto, prajurit TNI AD yang selamat dari kecelakaan Helikoper MI-17 milik Puspenerbad di Kendal, Jawa Tengah, telah menjalani operasi sebanyak 41 kali oleh Tim Dokter RSPAD Gatot Soebroto.
Dalam kecelakaan tersebut Praka Supriyanto mengalami luka bakar 60 persen ditubuhnya.
Praka Supriyanto mendapatkan perawatan intensif selama empat bulan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, kemudian dua bulan melakukan rawat jalan akibat luka tersebut.
Kepala Departemen Bedah RSPAD Gatot Soebroto Kolonel Ckm dr Guntoro mengatakan, terkini Praka Supriyanto menjalani operasi kontraktur pada jari tangannya.
Operasi tersebut, kata Guntoro, sifatnya penyempurnaan bentuk tangannya.
Baca juga: Tim Dokter RSPAD Ungkap Penyebab Hipospadias yang Dialami Serda Aprilio Perkasa Manganang
Baca juga: Dokter RSPAD Ungkap Aprilia Manganang Tak Punya Rahim dan Tidak Pernah Alami Haid
Guntoro menjelaskan operasi tersebut perlu dilakukan untuk memperbaiki bekas luka bakar yang mengkerut pada kulit akibat proses penyembuhan alami.
Hal tersebut disampaikan Guntoro dalam tayangan TNI AD 60 Detik di Kanal Youtube TNI AD yang diunggah pada Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Disuntik Vaksin Covid-19 di RSPAD Gatot Subroto
"Itulah yang operasi kemarin kita kerjakan adalah merelease kontrakturnya. Jadi kontrakturnya kita lepaskan, kita tanam kulit, dalam keadaan tangannya lurus. Tadinya kan bengkok ujungnya karen kontraktur, sekarang sudah lurus, tanam kulit dan kita harapkan beberapa hari ini akan sembuh," kata Guntoro.
Dalam tayangan tersebut tampak Praka Supriyanto sudah sadar dan bisa berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
Namun demikian Praka Supriyanto masih tampak terbaring di ranjang rumah sakit.
Tangan kanannya juga tampak diperban dan sebagian kulit tangan kirinya tampak belang.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa yang sempat menjenguk Praka Supriyanto di RSPAD mengatakan akan membuatkan sambungan tangan palsu setelah ia pulih.
"Kita akan bikinkan sambungan tangan palsu ya. Tapi setelah sembuh dulu. Supaya tidak kelihatan begini sekali. Bagus Supri. Harus terus semangat Ibu ya. Oke. Kuat," kata Andika.
Tak hanya itu, ia pun meminta Praka Supriyanto untuk melaporkan kepadanya jika telah benar-benar pulih.
Ia pun menawarkan penempatan dinas kepada Praka Supriyanto sesuai keinginannya jika ia telah pulih dan siap berdinas kembali.
"Ingat, begitu sudah bisa keluar lapor saya. Ingin di mana dinasnya. Nanti langsung saya tempatkan di sana," kata Andika.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa yang juga sempat menjenguknya juga sempat mendoakan Praka Supriyanto.
"Tapi hebat lho ini semangatnya. Semangat itu yang justru obat ya. Terapi sugesti. Hebat. Saya berdoa ya," kata Hetty.
Dalam kesempatan itu Praka Supriyanto dan istrinya juga mengucapkan terima kasih kepada Hetty.
Diberitakan sebelumnya Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto berencana merekonstruksi atau menggantikan kulit prajurit TNI AD korban kecelakaan helikopter MI 17 di Kendal, Praka Supriyanto, yang menderita luka bakar 60% pada derajat dua dan tiga.
Dokter rekonstruksi bedah plastik RSPAD Gatot Soebroto, dr Guntoro, mengatakan rencana tersebut akan dilakukan jika Praka Supriyanto berhasil melewati masa krisisnya.
Tidak hanya itu tim dokter RSPAD Gatot Soebroto juga akan memastikan agar luka bakar yang diderita Praka Supriyanto tidak mengalami infeksi.
Hal tersebut disampaikan Guntoro dalam tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Selasa (16/6/2020).
"Penanganan kita memang secara sistemis seluruh badan. Pertama menggantikan replacement kulit dari pasisen. Kedua mencegah infeksi. Kemudian nantinya bagaimana menggantikan kulit yang 60 persen rusak. Jadi kalau pasien ini berhasil survive melewati masa krisis, kita harus menggantikan kulitnya yang rusak," kata Guntoro.
Helikopter tersebut mengalami kecelakaan pada saat misi latihan endurance kedua dengan materi tactical manuver.
Kecelakaan tersebut menewaskan lima prajurit TNI yakni Kapten CPN Kadek, Kapten CPN Fredi, Kapten CPN Y Hendro, Lettu CPN Wisnu, Lettu CPN Vira Yudha.
Lettu CPN Vira Yudha meninggal dunia ketika menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (13/6/2020).
Sedangkan empat prajurit yang selamat dalam kecelakaan tersebut yakni Praka Supriyanto, Praka Nanang, Praka Rofiq, dan Praka Andi.