Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Hasil riset Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis 55 persen anak muda menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menangani Pandemi covid-19.
Direktur Eksekutif Indonesia Publik Institut (IPI) Karyono Wibowo mengatakan bahwa hasil survei tersebut menggambarkan bahwa mayoritas anak muda terutama generasi Z, menilai bahwa kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 yang diterapkan pemerintah sudah tepat.
"Hasil survei tersebut bisa dibaca bahwa kebijakan yang diterapkan dapat diterima oleh anak muda," kata Karyono kepada Tribunnews.com, Rabu, (25/3/2021).
Meskipun demikian, kata dia, angka survei tersebut juga dapat dibaca bahwa perlu adanya perbaikan dalam penanganan Covid-19.
Misalnya dukungan pada inovasi karya anak bangsa dalam penanganan Covid-19. Mulai dari alat penapisan atau skrining seperti genose maupun vaksin Nusantara.
Baca juga: Survei Indikator Anies Capres Teratas Pilihan Anak Muda, Populasi Disinggung, Tak Wakili Milenial
Baca juga: PBNU Berharap Semua Masyarakat Indonesia Ikut Vaksinasi Covid-19
"Jangan dipatahkan, melainkan didukung untuk disempurnakan, dukungan harus maksimal," kata dia.
Selain itu menurutnya perbaikan juga harus dilakukan dalam masalah tracing (pelacakan) yang selalu menjadi sorotan. Ketika ada temuan satu orang positif Covid-19, maka menurutnya petugas harus segera melakukan pelacakan kontak dan testing secara gratis.
"Perbaikan penanganan terutama di lapangan ya, Satgas, harus dilakukan tracing secara cepat, dan testing gratis, karena situasi yang sulit sekarang ini," katanya.
Karyono yakin apabila perbaikan tersebut dilakukan maka tingkat kepercayaan anak muda kepada Jokowi dalam penanganan Covid-19 akan semakin tinggi.
Sebelumnya, Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa 55,4 persen anak muda percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mengatasi pandemi Covid-19 . Persentase tersebut terdiri dari 50,9 persen cukup percaya dan 4,5 persen percaya.
Adapun Survei Indikator Politik Indonesia menyasar seluruh warga negara Indonesia yang berusia 17-21 tahun. Sampel yang dilibatkan dalam survei yakni 1.200 responden yang dipilih secara acak.