Akibat aksi nekat itu, keduanya tewas di lokasi kejadian. Serpihan bom panci yang diledakkan juga melukai 19 orang jemaat, masyarakat biasa, dan petugas gereja.
Terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, tim Densus 88 Antiteror Polri sudah menangkap empat tersangka jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Sampai dengan hari ini, kita sudah mengamankan empat orang tersangka berinisial AS, SAS, MR dan AA," ujar Sigit.
Empat orang yang ditangkap itu memiliki peran masing-masing terkait rencana pengeboman.
"Di mana masing-masing perannya bersama L dan YSR mereka ada dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara untuk bersama-sama memberikan doktrin, mempersiapkan untuk jihad dan berperan membeli bahan untuk digunakan bom bunuh diri," bebernya.
Baca juga: Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Dikubur Dalam Satu Liang Lahat, Ini Pengakuan Ketua RW
Baca juga: POPULER REGIONAL Fakta Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri | Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan
Pemberi doktrin adalah guru dari Lukman dan YSR sebelum jadi pelaku bom bunuh diri di Makassar, depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 Wita.
Sementara itu orang tua YSF, Elis Mariani mengatakan, anaknya baru menikah dengan Lukman sekitar tujuh bulan lalu.
Sejak YSF menikah dengan Lukman, ia sudah jarang berkomunikasi dengan anaknya itu.
"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," ujarnya.
Elis mengatakan, setelah menikah keduanya memilih usaha berjualan makanan secara online.
Apabila ada yang memesan makanan, maka suaminya yang seringkali mengantarkan pesanan pembeli. Ia baru mengetahui bahwa anaknya meninggal dunia pada Minggu malam.
"Baru tau tadi malam. Yang perempuan itu anak saya," ujarnya.(tribun network/mus/fah/dod)