TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah fakta baru terungkap di balik aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) pagi.
Diketahui kepolisian bergerak cepat mengusut kasus bom bunuh diri di Makassar dengan menangkap sejumlah terduga pelaku.
Awalnya Densus menangkap empat orang pria di Makassar, Selatan pasca-peristiwa serangan bom bunuh diri yang melukai belasan orang tersebut.
Empat orang terduga teroris yang ditangkap masing-masing berinisial AS, SAS, MR, dan AA.
Keempatnya diketahui tergabung dalam satu jaringan yang sama dengan dua pengantin bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Sikapi Bom Bunuh Diri di Makassar, Mabes Polri Instruksikan Lima Poin Penting Kepada Jajarannya
Keempatnya diketahui satu kelompok kajian bersama dua pelaku bom bunuh diri L dan YSM di Villa Mutiara.
Keempat terduga teroris tersebut berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad.
Selain itu, mereka juga membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.
Setelah menangkap empat tersangka, Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap 3 terduga teroris di wilayah Makassar.
Baca juga: 3 Wanita Ditangkap Terkait Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Berperan Jadi Motivator Jihad
Ketiga tersangka diketahui perempuan.
"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang. Jadi total semua sementara 9. Artinya updatenya bertambah 3 tersangka, Ketiganya adalah perempuan," kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Kombes Pol Ahmad Ramadhan pun mengungkap peran ketiga wanita tersebut.
Wanita pertama diketahui berinisial MM.
Ia berperan sebagai motivator kepada pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri yakni Lukman dan Dewi.