Selain Tiah, katanya, terdapat lansia lainnya, di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Raminah (60), Rokamah (80).
Mereka mengalami luka ringan akibat ledakan dan kebakaran.
"Ya betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina. Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.
Ledakan Keras
Warga sekitar kompleks kilang Pertamina Balongan, Danimah (40), menyebut kebakaran besar semacam itu baru pertama kali terjadi di Pertamina RU VI Balongan.
Namun, menurut dia, peristiwa kecil hingga menimbulkan asap hitam yang tidak terlalu banyak sering kali terjadi.
"Ya suara ledakan beberapa kali, petir, dan asap hitam juga, tapi enggak besar seperti sekarang," ujar Danimah.
Warga Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, itupun menyampaikan pada Desember 2020 kepulan asap juga terlihat di Pertamina RU VI Balongan.
Ia mengatakan, kala itu peristiwa tersebut berlangsung singkat dan tidak menimbulkan kepanikan seperti kali ini.
Sementara warga lainnya, Surayana (50), mengaku kaget saat mendengar suara ledakan pada Senin dinihari.
Ia pun meminta keluarganya segera mengungsi bersama warga lainnya di lokasi yang telah disiapkan.
"Saya tidak ikut (mengungsi), karena harus menjaga rumah," kata Surayana.
Di Jakarta, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan mencatat sebanyak enam orang korban luka berat akibat kebakaran kilang minyak di Indramayu kini tengah menjalani perawatan.
Mereka langsung dimasukkan ke ruang Unit Gawat Darurat RSPP karena mengalami luka bakar berat.