TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Mantan aktivis kelompok teror, Sofyan Tsauri, meyakini Zakiah Aini, pelaku teror yang menerobos Mabes Polri, terinspirasi aksi bom bunuh diri di Makassar, 28 Maret 2021.
Mantan anggota Polri yang pernah terlibat kasus penjualan senjata ke kelompok Dulmatin itu menganalisa pesan tertulis yang ditinggalkan Zakiah Aini.
Zakiah Aini menerobos masuk komplek Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021, mencoba menyerang petugas yang berjaga di pos dekat gedung utama menggunakan pistol.
Ia ditembak mati saat mengacungkan pistol yang digenggamnya ke segala arah. Zakiah meninggalkan pesan tertulis yang ditemukan di rumah keluarganya.
Dari pesan tertulis Zakiah yang dibacanya, Sofyan Tsauri juga menganalisis emosi pelaku ini cukup stabil dan konsisten.
“Aksi bom Makassar telah menginspirasi dia beramal, betapa indahnya beramal dengan orang yang dicintainya. Status gender tidak menghalangi dia berpartisipasi amaliat jihad,” tulis Sofyan Tsauri.
Tribunnews.com, Jumat (2/4/2021) memperoleh izin mengutip dan mempublikasikan analisis Sofyan Tsauri yang diposting di akun Facebooknya.\
Baca juga: Sebelum Serang Mabes Polri, ZA Pamit di Grup WA Keluarga: Zakiah Keluar Sebentar
Baca juga: Ucapan Terakhir ZA Kepada Ibunya Sebelum Serang Mabes Polri: Ma, Zakiah Keluar Sebentar
Baca juga: TERBARU Zakiah Aini Serang Mabes Polri: Senjata Jenis Pistol Air Gun, Isi Map Kuning Didalami
Baca juga: Ayah ZA Yakin Ada Orang yang Mengajak Putrinya untuk Menyerang Mabes Polri
Baca juga: Perjalanan ZA Mulai Pamit Dari Rumah Hingga Serang Mabes Polri, Sembunyikan Senjata di Pinggang
“Tulisannya kurang rapi menandakan ketidakstabilan emosinya atau Zakiah terburu-buru? Nggak tuh, dia nulis konsisten. Dari awal memang begitu,” kata mantan anggota Polres Depok ini.
Sofyan Tsauri diringkus Densus 88 Antiteror sesudah jejaknya terendus terlibat pelatihan kelompok teroris di Aceh. Ia juga terlacak menjual senjata api dan peluru.
Terkait tulisan terakhir Zakiah, Sofyan Tsauri menyoroti gambar bangunan yang mengilustrasikan pemahaman Zakiah terkait doktrin agama dan jihad.
“Pondasinya tauhid dan puncaknya jihad, menandakan doktrin jihadnya cukup kuat merasuk dada. Dia bercita-cita memberikan syafaat keluarganya jika syahid di jalan Allah SWT. Artinya dia mencintai keluarganya,” kata Sofyan.
Berikutnya, pria yang kini intens mengikuti kajian Gus Baha, menyoroti paragraf ketiga pesan tertulis yang dibuat Zakiah Aini.
“Zakiah berpesan agar menjauhi Pemilu, karena Pemilu akan melahirkan kesyirikan dan UU buatan manusia. Inilah ciri khas salafi jihadi takfirinya,” lanjutnya.
“Di sini menurut Sofyan Tsauri, indoktrinasi dan brainwashing telah mengubah cara berfikir Zakiah. Dia amat membenci keadaan zaman dan sekitarnya, Zakiah mengkhawatirkan keluarganya murtad.