TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyampaikan kelompok atau jaringan teroris yang berada di Indonesia mulai menyasar anak muda untuk bergabung sebagai anggota.
"Realitasnya bagaimana tantangan ke depan kelompok teror sudah menyasar anak muda. Ini jelas sekali ini perlu kita antisipasi kelompok-kelompok teror sekarang telah menyusur daripada anak-anak muda di negeri ini," kata Brigjen Rusdi dalam diskusi daring, Minggu (4/4/2021).
Dijelaskan Rusdi, satu di antara kasus yang terbaru adalah insiden bom bunuh diri di Katedral Makassar dan penyerangan terduga teroris ZA di Mabes Polri.
Pelaku kedua aksi kejahatan itu sama-sama masih muda.
Baca juga: Polri Ungkap Paham Radikalisme Mulai Banyak Disebar di Media Sosial
Baca juga: Polisi Jelaskan Awal Mula Temuan Benda Mencurigakan di Limo Depok
Baca juga: Hujan Deras Warnai Penggeledahan Rumah di Mantrijeron, Densus 88 Angkut Barang Bukti Satu Truk
Atas dasar itu, kata Rusdi, diperlukan persatuan dari kelompok moderat untuk dapat melawan narasi ataupun ajaran yang dapat mengarah terhadap tindak pidana teroris.
"Tidak kalah pentingnya dengan situasi kekinian Polri melihat pentingnya persatuan dari kelompok-kelompok moderat, jika tidak bersatu kelompok moderat ini maka kelompok kecil-kecil itu akan menguasai narasi sehingga akan membentuk opini publik yang sangat menyesatkan," ujar dia.
Polri juga mengajak masyarakat bersama-sama melawan dan menghentikan penyebaran paham terorisme di Indonesia.
"Ini perlu sekali karena permasalahan terorisme tidak masalah yang enteng. Tetapi masalah yang kompleks sehingga penyelesaiannya bisa melalui bagaimana potensi potensi sumber daya anak bangsa ini bergerak bersama untuk sama sama menghadapi daripada pemahamanan maupun aksi teror yang terjadi di tanah air," tukas dia.