Ia menyebut, pusat siklon Cempaka berpusat di laut.
Sedangkan siklon Seroja yang terjadi di NTT, pusaran terbesar terjadi di darat.
"Yang saat ini, mulai berkembang saja sudah kena pulau, itu yang membuat lebih dahsyat, bayangkan saat terbentuk kecepatan pusarannya 85 km per jam."
"Saat terbentuk itu sudah masuk di Kupang, yang merahnya yang pusarannya tinggi berada di darat."
"Ini yang baru pertama kali terjadi di Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Info BMKG: Peringatan Dini Rabu, 7 April 2021, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di 24 Wilayah
Sementara itu Dwikorita menyebut jika siklon tropis Seroja ini merupakan siklon ke-10 yang terdeteksi.
"Yang nampaknya merupakan yang paling kuat dari yang sebelum-sebelumnya," ungkap Dwikorita.
Ia menyebut, fenomena ini merupakan dampak dari naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan tersebut.
"Tercatat sudah mencapai 30 derajat celcius, yang semestinya rata-rata sekitar 26 derajat celcius," ungkapnya.
Dwikorita mengungkapkan, puncak siklon dengan kondisi berpengaruh di NTT telah terjadi pada Senin, (5/4/2021) dini hari.
Saat ini, kata Dwikorita, siklon tersebut sudah mulai menjauh dari wilayah NTT.
"Dari peta (siklon) ini bergerak ke arah barat daya, kecepatannya meningkat," ungkap Dwikorita.
Siklon Tropis Seroja
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya siklon tropis pada Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB dini hari.