1. Sempat diduga mengalami syndrome Klein Levin
Syndrome Klein Kelvin atau putri tidur ini merupakan syndrome langka yang membuat seseorang tertidur lebih dari 20 jam.
Sejumlah tanda-tanda dari syndrome tersebut dialami oleh Echa. Bahkan si pengidap syndrome ini bisa saja mengalami bengong atau melamun dalam jangka waktu lama. Hal itu pun juga kerab Echa alami.
Menurut Wikipedia, Sindrom Kleine-Levin (KLS) adalah penyakit saraf yang langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya.
Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul atau kambuh.
Penderita bisa bangun hanya untuk makan atau pergi ke kamar mandi.
Penderita bisa dibangunkan oleh orang lain, tetapi penderita selalu mengeluh merasa capek dan letih.
Ketika penderita bangun penderita bertingkah seperti anak kecil karena sebagian memorinya ingatannya terhapus pada saat penderita tertidur, banyaknya ingatan yang terhapus tergantung dari seberapa lama penderita tidur.
Dan penderita sensitif terhadap suara dan cahaya ketika bangun. Penyakit ini kambuh tanpa peringatan.
Sebagian penelitian di Amerika Serikat mempercayai penyebab penyakit KLS adalah mutasi gen atau DNA yang dibawa oleh orang tua penderita. Tetapi penyebab pasti KLS masih belum diketahui.
2. Tidur sesuai siklus semenjak kecelakaan
Semenjak kecelakaan tertabrak sepeda motor di tahun 2016 dan kepalanya sempat terbentur aspal, Echa memang tidak langsung tertidur panjang. Akan tetapi seminggu kemudian, dikatakan Ayahnya, Mulyadi, sikap
Echa mulai berubah.
3. Pengobatan medis belum bisa sembuhkan Echa
Sebelumnya, pada tidurnya yang pertama di bulan Februari 2017 lalu, berbagai pengobatan medis hingga nonmedis telah dilakukan oleh orang tua Echa.